Mukaddimah
Pernyataan “ kembali kepada kepada Islam” selalu kita dengar di setiap ceramah-ceramah atau dalam tulisan yang berkaitan dengan dakwah.Terkhusus lagi untuk orang yang baru sadar akan pentingnya Islam, setelah dia melalui perjalanan maksiat yang cukup panjang. Sebagai contoh, ada orang yang gemar maksiat dimasa lalunya. Boleh jadi dia pedagang sukses yang dulunya suka menzalimi orang dengan menipu, memakan duit riba, mengambil harta orang. Boleh jadi mungkin dia juga birokrat dan pegawai sukses yang dulunya biasa melakukan korupsi, mengambil hak orang lain untuk kepentingan sendiri, memfitnah dan hasad dengki. Atau orang miskin yang selama ini tak peduli kepada agamanya.
Setelah sadar akan kesalahannya maka ia datang kepada ustaz kemudian berkata : “ Ustaz, saya ingin kembali kepada Islam. Apa yang sebaiknya saya lakukan?”.” Ustaz, saya ingin kembali kepada kebenaran. Apa yang harus saya buat?” Atau ungkapan seorang bukan Islam yang berkata : “Ustaz, saya ingin masuk Islam, apa yang harus saya lakukan?” Ada juga soalan seorang yang jujur ingin belajar agama berkata : “Ustaz, saya ingin belajar agama, darimana saya harus memulainya?” Dan banyak lagi ungkapan yang semakna dengan itu yang tak mungkin saya tuliskan disini semua.
Berdasarkan soalan soalan diatas, maka ustaz memulai pengajarannya. Terkadang pengajaran itu dari seorang ustaz yang terkenal, dimana namanya selalu tertulis di media masa dan elektronik maupun di blog-blog internet. Adakalanya juga dari seorang ustaz yang tinggal di kampung, yang hanya mengajar di surau kecil, terkadang jiranpun tak mengenalinya.
Pengajaran Islam disampaikan dengan berbagai cara dan di berbagai tempat. Selalu kita jumpa ustaz yang ceramah dan mengajar di radio, televisi. Terkadang ustaz ada yang menulis buku dan artikel-artikel di majalah maupun Koran, maka Islam dapat di ketahui melalui tulisan-tulisan mereka. Pada hari ini tulisan merekapun boleh kita baca di blog-blog internet dengan mudahnya. Hari ini Islam dapat kita ketahui di berbagai tempat. Kita boleh pergi ke pondok pesantren, atau belajar di sekolah sekolah swasta agama, university, majlis-majlis agama mingguan di masjid atau di halaqa-halaqah tarbiyah. Yang mempunyai rezeki lebih, mereka boleh pergi ke toko buku. Disana banyak sekali buku buku Islam, baik yang bertuliskan arab maupun buku-buku yang sudah diterjemahkan kebahasa kita. Dengan mudahnya orang boleh membaca buku-buku tersebut sambil duduk dirumah.
Didalam kehidupan masyarakat, kita selalu menjumpai berbagai maksiat sebagai bukti berlakunya keruntuhan moral seperti pencopetan, perampokan, pemerkosaan, penipuan, pertikaian sesama umat islam. Tanpa disadari kita telah hilang rasa persaudaraan seiman, bahkan persaudaraan dalam ikatan keluarga. Yang ada di otak kita adalah bagaimana saya dapatkan harta dan kedudukan juga kepentingan. Tak peduli siapa yang menghalang, saya akan hantam. Baik dengan cara halal atau haram.
Adanya fenomena seperti diatas, maka ustaz lagi lagi ditanya. “ Ustaz, kenapa kita berpecah dan hilang persaudaraan islam?” “Ustaz,kenapa banyak maksiat dikalangan masyarakat kita?” “Ustaz, kenapa kita selalu dilanda musibah?”…..Maka ustaz menjawab : “ Itu semua terjadi karena kita tidak kembali kepada Islam.” “Itu semua terjadi karena kita tidak berpegang pada Islam.”
Masalah kita hari ini adalah, bagaimana seandainya diantara orang yang ingin kembali kepada Islam itu adalah kita?.Kita yang ingin mendalami Islam dengan membaca buku, membaca blog-blog internet, majalah, dan Koran. Kita yang mendengar radio, televisi, dan ceramah ceramah dimasjid.
Bagaimana kita boleh memastikan dan meyakini bahwa apa yang kita baca dan dengar ini adalah benar. Apa tolak ukur kebenaran sehingga boleh kita mengatakan bahawa pandangan orang lain adalah salah?......Kita yang hari ini saling memfitnah dan berperang sesama sendiri, bagaimana kita dapat memahami bahawa Islam boleh menyebabkan kita bersatu ?......
Melalui blog ini, saya ingin mengajak saudara-saudara seiman bahkan saudara-saudara yang bukan Islam untuk kita berbincang dan berdialog sehingga kita boleh bersama-sama mengenal Islam secara benar, mengamalkan Islam, dan mendakwahkan Islam. Mari kita buka minda dan hati kita untuk berdialog dan merenung serta bertanya pada diri sendiri, adakah islam yang saya ketahui dan amalkan hari ini benar atau salah? Kalau benar, apa tolak ukurnya…..? Kenapa kita tidak sampaikan kepada orang lain? Kalau salah, Kenapa kita tetap mengamalkannya? Amalan yang kita buat hari ini adakah ia sekedar pendapat ulama atau amalan Nabi.?
Melalui blog ini, saya ingin mengajak saudara-saudara untuk mengenal bahwa Islam meliputi seluruh aspek kehidupan. Islam tidak hanya di masjid, atau di pondok-pondok saja. Islam tidak hanya di majlis-majlis pengajian atau di halqah saja. Islam justru berawal dari tempat-tempat itu. Sehingga kita akan merasakan bahwa Islam ada di sosial masyarakat ,islam ada dalam ekonomi masyarakat, islam ada dalam politik masyarakat dan Islam juga harus ada dalam minda dan hati kita.
Banyak hal yang akan kita bincangkan didalam blog ini. Kita ambil contoh jika kita membincangkan tentang akidah, adakah keyakinan dan tawakal kita hanya kepada Allah saja atau kepada suatu benda dan makhluk Nya disaat kita menghadapi segala ujianNya?.... Adakah kita masih yakin kepada dukun-dukun dan peramal untuk menyelesaikan masalah kita..?Adakah ketakutan dan keyakinan kita kepada atasan dan bos melebihi dari pada takut dan yakin kepada Allah..? Padahal kita tahu bahwa jika akidah kita tidak benar, maka semua amalan kita akan terhapus dan kekal di neraka selamanya, walaupun kita dinilai baik dimata manusia.
Jika kita membincangkan tentang ibadah, maka soalannya adalah adakah cara kita solat,zakat,puasa, umrah dan haji benar-benar telah menepati sebagaimana apa yang dilakukan oleh Rasulullah, atau hanya mengikut tradisi dan adat, atau hanya mengikut pendapat ulamak yang salah dan berdalilkan hadis yang lemah?.........Padahal Islam menyuruh kita untuk beribadah dengan ilmu. Adakah ilmu itu didalam diri kita?
Begitu juga jika kita membincangkan tentang akhlak. Adakah akidah dan ibadah kita memberikan kesan kepada baiknya akhlak…….atau kita diantara yang rajin solat dan sangat membenci dukun, tapi dalam satu masa kita tetap melihat perkara haram, kita masih istiqomah menggunakan tangan dan kaki untuk mengambil perkara haram dan menzalimi sesama. Kita masih lagi memakan duit riba dan sesuatu yang haram, kita masih lagi hasad dengki dan memfitnah orang dengan berbagai tuduhan. Dimanakah akhlak ….? Atau akhlak hanya dipahami skedar berbuat baik kepada ibu bapak serta dan tidak ada hubungan dengan social masyarakat?.....
Sekali lagi saya berharap, semoga blog ini menjadikah salah satu wadah untuk kita menambah ilmu, menambah iman dan amal, dan memberikan semangat untuk tetap menjaga persaudaraan seiman serta istiqamah dan bersama selalu didalam dakwah.
No comments:
Post a Comment