Menurut Syeikh Ibn 'Uthaimin, qunut ialah satu istilah yang
diberikan kepada doa yang sesuai dengan sesuatu keadaan atau ketika berlakunya
sesuatu bencana. Inilah apa yang dinamakan sebagai qunut nazilah.(Rujuk:
Al-Asqalani, Ibn Hajar, Fath al-Bari, 2/633. Ibn al-'Uthaimin,Syarah Bulugh
al-Maram, Kitab al-Solat, 224).
Hukum membaca qunut nazilah
Qunut nazilah sunah untuk dibaca jika ada sebab-sebab adanya
bencana atau musibah yang menimpa kaum muslimin. Syaikh Islam Ibnu Taimiyah
berkata , “ qunut ini disunnahkan ketika terjadi musibah besar. Pendapat ini
merupakan pendapat ulama ahli fiqh dari kalangan ahli hadis, pendapat ini juga
merupakan pendapat Khulafa al rasyidin.”( Majmu al Fatawa 23/108).
Berdasarkan riwayat daripada Anas bin Malik RA:
أَنَّ رِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ
اسْتَمَدُّوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَدُوٍّ
فَأَمَدَّهُمْ بِسَبْعِينَ مِنَ الْأَنْصَارِ كُنَّا نُسَمِّيهِمُ الْقُرَّاءَ فِي
زَمَانِهِمْ كَانُوا يَحْتَطِبُونَ بِالنَّهَارِ وَيُصَلُّونَ بِاللَّيْلِ حَتَّى
كَانُوا بِبِئْرِ مَعُونَةَ قَتَلُوهُمْ وَغَدَرُوا بِهِمْ فَبَلَغَ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو فِي الصُّبْحِ عَلَى
أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي
لَحْيَانَ
Mafhumnya: “Bahawa Bani Ri’lin, Zakwan, Usaiyah dan Bani
Lahyan pernah meminta pertolongan dari Rasulullah SAW untuk menghadapi musuh
mereka. Maka baginda menghantar bantuan seramai 70 orang sahabat dari golongan
Ansar. Kami menamakan mereka sebagai al-Qurra, mereka dahulunya mengedarkan
makanan untuk orang-orang yang memerlukan pada siang hari dan banyak menunaikan
solat pada malam hari. Sehinggalah mereka sampai di Bi’ri Ma’unah, tiba-tiba
mereka di bunuh dan dikhanati oleh kabilah-kabilah berkenaan. Apabila berita
itu sampai kepada Nabi SAW, baginda membaca qunut (Nazilah) selama sebulan dan
berdoa dalam solat Subuh untuk dikenakan balasan ke atas jenayah dan
pengkhianatan Bani Ri’lin, Zakwan, ‘Usayyah dan Bani Lahyan.” (HR
al-Bukhari)
Tata cara membaca qunut nazilah
Pertama: Qunut Nazilah hanya dilakukan karena adanya sebab,
yaitu musibah besar yang melanda kaum muslimin, jika musibah telah berakhir
maka tidak dilakukan lagi.
Sedangkan Qunut Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang
dilakukan selama sebulan penuh sebagaimana telah lalu haditsnya, bukanlah
pembatasan. Karena Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak
meneruskan pelaksanaan Qunut Nazilah setelah sebab yang menjadi alasan beliau
untuk melakukan Qunut Nazilah telah hilang. Yaitu dalam hal ini, datangnya para
sahabat yang didoakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam doa
Qunut dengan selamat. Hal ini didasari oleh hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
“Selama sebulan penuh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam setelah membaca
سمع اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ pada raka’at
terakhir dari shalat Isya beliau membaca doa Qunut: ‘Ya Allah, tolonglah
‘Iyyash bin Abi Rabi’ah. Ya Allah, tolonglah Walid bin Walid. Ya Allah,
tolonglah Salamah bin Hisyam. Ya Allah, tolonglah orang-orang lemah dari kaum
mu’minin. Ya, Allah sempitkanlah jalan-Mu atas orang-orang yang durhaka. Ya
Allah, jadikanlah tahun-tahun yang mereka lewati seperti tahun-tahun yang
dilewati Yusuf’ ”
Ibnul Qoyyim berkata: “Qunut Nazilah dilakukan karena ada
musibah yang menimpa suatu kaum atau beberapa orang. Dan Qunut Nazilah tidak
dilakukan lagi setelah orang yang didoakan tersebut datang, atau telah terbebas
dari tawanan, atau telah pulang dengan selamat, atau orang yang didoakan
keburukan telah bertaubat. Karena disyariatkan Qunut Nazilah adalah untuk
menghilangkan musibah tersebut, maka setelah hilang tidak lagi dilakukan Qunut
Nazilah” [Zaadul Ma’ad 272/1]
Kedua: Membatasi doa Qunut pada apa yang menjadi musibah
saat itu.
Tidak dianjurkan menambah doa tentang hal lain pada doa
Qunut. Karena yang benar adalah mencukupkan doa Qunut pada apa yang menjadi
musibah saat itu saja. Inilah yang nampak dari dalil-dalil yang telah lewat dan
juga dalil yang lain bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
mengulang-ulang doa Qunut yang sama ketika beliau melakukan doa Qunut dalam
sebulan penuh. Walau terkadang beliau berdoa Qunut dengan doa yang agak sedikit
berbeda.
Ketiga: Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melakukan
praktek berdoa Qunut Nazilah pada lima shalat waktu.
Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan beliau
Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa Qunut pada shalat Shubuh, Zhuhur,
Maghrib, dan Isya’. Adapun pada shalat Ashar diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu
Dawud dengan sanad jayyid.
Ketiga: Kebanyakan riwayat menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam paling sering berdoa Qunut pada shalat Shubuh.
Ibnu Taimiyah berkata: “Disyariatkan doa Qunut saat terjadi
musibah pada shalat Shubuh dan shalat wajib yang lain, untuk mendoakan kaum
mu’minin dan mendoakan keburukan untuk kaum kuffar. Sebagaimana Umar berdoa
Qunut untuk memerangi orang Nashara dengan doa اللهم
العن كفرة أهل الكتاب ” [Majmu’
Fatawa 270/22].
Beliau juga berkata: “Doa Qunut paling banyak dilakukan oleh
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada shalat Shubuh” [Majmu’
Fatawa 269/22]
Ibnul Qoyyim berkata: “Petunjuk Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam dalam berdoa Qunut adalah mengkhususkannya
hanya pada saat terjadi musibah dan tidak melakukannya jika tidak ada musibah.
Selain itu tidak mengkhususkan pada shalat Shubuh saja, walaupun memang beliau
paling sering melakukan pada shalat Shubuh” [Zaadul Ma’ad 273/1].
Keempat: Doa Qunut dilakukan pada raka’at terakhir setelah
bangun dari ruku’.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia
berkata: “Sungguh aku bersungguh-sungguh dalam mencontoh shalat Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam”. Dan pernah Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu
berdoa Qunut pada raka’at terakhir shalat Zhuhur dan shalat Isya serta shalat
Shubuh setelah membaca سمع اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ kemudian ia berdoa untuk kebaikan kaum
mu’minin dan keburukan kaum kafir. [HR. Bukhari-Muslim]
Kelima: Menambahkan shalawat kepada Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam di akhir doa Qunut Nazilah adalah sebuah kesalahan, begitu
juga memulai bacaan qunut dengan
puji-pujian kepada Allah.
Karena hal ini ( yaitu mengawali qunut nazilah
dnegan tahmid/ puji-pujian kepada Allah dan menutup dengan sholawat ) tidak
dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sama sekali. Nabi
saw hanya bertakbir kemudian sujud tanpa membaca sholawat atau apapun tambahan
doa (selain doa qunut nazilah) , jika telah selesai membaca doa qunut nazilah.
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Nasai, Ahmad dan as-Siraj, serta Abu Ya’la didalam Musnadnya dengan sanad yang jayid
bahwa Nabi saw jika telah selesai membaca doa qunut ( Nazilah ), ia bertakbir kemudian sujud. ( rujuk kitab :
al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Muyassarah fi fiqhil kitab wa sunnah al Muthaharah,
hal 133/2 oleh Husain ibnu ‘Audah. )
Hukum asal ibadah adalah tauqifiyyah, tidak boleh
menyengaja dalam doa atau dzikir dengan dikaitkan pada sebab atau waktu
tertentu kecuali berdasarkan atas dalil. Adapun yang diriwayatkan dari sebagian
sahabat ( tentang bacaan sholawat ) adalah pada Qunut dalam shalat Witir.
Keenam: Yang sesuai dengan syariat, doa Qunut itu ringkas.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak berdoa
Qunut dengan bacaan yang panjang. Sebagaimana hadits dari Anas
Radhiyallahu’anhu saat ada yang bertanya “Apakah Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam berdoa Qunut pada shalat Shubuh?”. Anas menjawab: “Ya. Setelah
ruku’, dengan doa yang ringkas” [HR. Muslim].
Ketujuh: Qunut Nazilah tidak memiliki lafadz tertentu.
Lafadz-nya disesuaikan dengan musibah yang sedang terjadi
Adapun doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam kepada Al Hasan yang berbunyi:
اللّهم
اهدِنا فيمَن هَديْت و عافِنا فيمَن عافيْت و تَوَلَّنا فيمَن تَوَلَّيْت و بارِك
لَنا فيما …. الخ
Ini adalah doa Qunut
pada shalat Witir. Dan tidak terdapat riwayat yang menetapkan bahwa doa ini di
baca Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada Qunut Nazilah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Disunnahkan untuk
melakukan Qunut Nazilah ketika ada musibah, dan disunnah pula padanya mendoakan
kaum muslimin yang sedang diperangi (musuh)” [Majmu’ Fatawa, 155/21]
Beliau juga berkata: “Dianjurkan seseorang yang melakukan
Qunut Nazilah berdoa sesuai dengan musibah yang terjadi saat itu. Dan jika
dalam doanya ia menyebutkan kaum mu’minin yang diperangi atau mendoakan
kehancuran bagi orang-orang kafir yang memerangi mereka, maka itu adalah sebuah
kebaikan” [Majmu’ Fatawa, 271/22]
Beliau juga berkata: “Umar Radhiyallahu’anhu
melakukan Qunut Nazilah ketika musibah menimpa kaum muslimin. Dan beliau berdoa
dengan doa yang sesuai dengan musibah yang terjadi. Sebagaimana Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam berdoa Qunut pertama kali untuk mendoakan kehancuran bagi Kabilah
Bani Sulaim yang telah membunuh para pembaca Al Qur’an. Beliau Shallallahu’alaihi
Wasallam berdoa sesuai dengan keadaan tersebut. Kemudian pada kesempatan
lain Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mendoakan para sahabat yang
dalam keadaan lemah. Pada kesempatan inipun Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam berdoa sesuai dengan keadaan.
Berdoa dengan lafadz doa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
yang sesuai dengan musibah yang terjadi pada masa kita sekarang ini adalah
sebuah kebaikan. Yaitu misalnya dengan lafadz:
الَّلهُمَّ
أَنْجِ إِخْوَانَنَا اْلمسلمينَ فِي فَلِسْطِيْنَ ، الَّلهُمَّ اْنصُرْهُمْ ،
الَّلهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ على اليهودِ المجرمينَ ومَنْ شَايَعَهُمْ وَأَعَانَهُمْ
، الَّلهُمَّ اْلعِنْهُمْ ، الَّلهُمَّ اْجعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِيْنَ كَسِنِي يُوْسُفَ
Artinya: “Ya Allah, berilah kemenangan pada dari kaum
muslimin di Palestina. Ya Allah, tolonglah mereka. Ya, Allah sempitkanlah
jalan-Mu atas orang-orang Yahudi yang nista, juga kepada sekutu dan pendukung
mereka. Ya Allah, jatuhkan laknat kepada mereka dan jadikanlah tahun-tahun yang
mereka lewati seperti tahun-tahun yang dilewati Yusuf”
Karena doa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
lebih utama dan juga telah mencakup apa yang dimaksudkan.
Kedelapan: Di anjurkan bagi imam shalat untuk mengeraskan
suara ( dijaharkan )saat berdoa Qunut.
Hal ini didasari oleh hadits Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika ingin
mendoakan kebaikan bagi seseorang, atau mendoakan keburukan bagi seseorang,
beliau berdoa Qunut setelah ruku’ setelah membaca سمع اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ beliau membaca: ‘Ya Allah bagi-Mu
segala pujian. Ya Allah, tolonglah Walid bin Walid. Ya Allah, tolonglah Salamah
bin Hisyam. Ya Allah, tolonglah ‘Iyyash bin Abi Rabi’ah. Ya Allah,
tolonglah orang-orang lemah dari kaum mu’minin. Ya, Allah sempitkanlah jalan-Mu
atas orang-orang yang durhaka. Ya Allah, jadikanlah tahun-tahun yang mereka lewati
seperti tahun-tahun yang dilewati Yusuf’. Beliau membacanya dengan suara
keras” [HR. Bukhari]
Kesembilan: Dianjurkan bagi ma’mum untuk ta’min
(mengamini) doa imam pada saat berdoa Qunut.
Berdasarkan hadits dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu’anhuma
yang menceritakan Qunut Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: Artinya: “Beliau
mendoakan kutukan terhadap Bani Sulaim dan terhadap Ri’lan, Dzakwan dan
‘Ashiyyah. Dan orang-orang yng dibelakang beliau pun mengamininya” [HR.
Ahmad, Abu Dawud dengan sanad jayyid]
Kesepuluh: Dianjurkan mengangkat kedua tangan dalam doa
Qunut.
Dari Abu Rafi’, ia berkata: “Aku shalat di belakang Umar bin
Khattab Radhiyallahu’anhu, beliau berdoa Qunut setelah bangun dari rukuk
sambil mengangkat kedua tangannya dan membaca doa dengan suara keras” [HR.
Baihaqi, ia berkata “Riwayat ini shahih di nisbatkan kepada Umar”. Dinukil dari
Sunan Baihaqi 212/2]
Kesebelas: Tidak disyariatkan mengusap wajah setelah selesai
berdoa
Karena riwayat yang menjelaskan tentang mengusap wajah
setelah berdoa derajatnya dhoif dan tidak bisa dijadikan hujjah. Al Baihaqi
berkata: “Adapun mengusap wajah setelah selesai berdoa Qunut, aku tidak
mendapatkan ada ulama Salaf yang berpendapat demikian dalam doa Qunut. Namun
hal ini diriwayatkan sebagian Salaf dalam doa di luar shalat. Dan hadits
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentang mengusap wajah derajatnya
dhoif. Memang hal ini telah dilakukan sebagian salaf di luar shalat, tetapi di
dalam shalat tidak ada hadits shahih, ataupun atsar maupun qiyas yang
mendasarinya. Dan yang lebih baik adalah tidak melakukannya dan mencukupkan
diri pada apa yang diterapkan para salaf Radhiyallahu’anhum, yaitu
mengangkat tangan tanpa mengusap wajah setelahnya. Wabillahit Taufiq”
[Sunan Baihaqi, 212/2]
Ibnu Taimiyah berkata: “Adapun tentang mengusap wajah dengan
kedua tangan tidak ada dalilnya kecuali satu atau dua hadits yang tidak dapat
dijadikan hujjah (karena dhoif)” [Majmu’ Fatawa, 519/22]
Keduabelas: Yang ditetapkan oleh dalil-dalil yang ada yaitu
bahwa Qunut Nazilah dilakukan pada shalat berjama’ah.
Sedangkan Qunut Nazilah pada shalat Jum’at, atau shalat
nafilah, atau shalat sendirian tidak ada dalil tegas yang menjelaskannya.
Abdurrazzaq membuat bab yang berjudul “Bab Qunut pada shalat Jum’at” pada Al
Mushonnaf(194/3) miliknya. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushonnaf(46/2)
miliknya membahas tentang Qunut pada Shalat Jum’at. Begitu juga Ibnu Mundzir
dalam Al Ausath(122/4). Mereka semua menyebutkan riwayat dari para
sahabat bahwa mereka meninggalkan dan mencela Qunut pada shalat Jum’at. Namun
tidak disebutkan dalam riwayat-riwayat tersebut bahwa yang dimaksud adalah
Qunut Nazilah. Sedangkan dalil-dalil tidak ada yang secara tegas melarang Qunut
Nazilah pada shalat Jum’at.
Al Mardawi berkata: “Rasulullah melakukan Qunut pada setiap
shalat wajib kecuali shalat Jum’at. Inilah pendapat yang benar dari mazhabku
karena terdapat nash tentangnya. Pendapat inilah yang dipilih Al Majid dalam
syarah-nya, juga Ibnu ‘Abdaus dalam At Tadzkir, serta Syaikh Taqiyyuddin dalam Al
Wajiz merajihkan pendapat ini. Sebagian ulama berpendapat: ‘Qunut Nazilah
juga dilakukan pada shalat Jumat’. Pendapat ini dipilih oleh Al Qadhi. Namun
pendapat ini bertentangan dengan nash ” (Al Inshaf, 175/2).
Namun yang jelas, hukum asal ibadah adalah terlarang sampai
datang hujjah yang menjelaskan disyariatkannya.
Ketigabelas: Seorang mu’min mengikuti imamnya dalam
memutuskan ber-qunut atau tidak
Bila imam berqunut maka ma’mun mengikutinya berqunut. Jika
imam tidak berqunut, maka begitu pula ma’mun. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang imam diangkat untuk diikuti”.
Beliau juga bersabda: “Jangan kalian menyelisihi imam kalian”. Juga sabda
beliau yang terdapat dalam Shahih Bukhari : “Shalatlah kalian bersama imam.
Jika shalatnya imam benar, pahalanya untuk dia dan untukmu. Jika shalatnya imam
salah, pahalanya untukmu dan dosanya untuk dia” (Majmu’ Fatawa,
115-116/23)
Contoh doa-doa qunut nazilah
Tidak ada
lafaz yang khusus dalam qunut al-Nazilah. Hanya dibawah ini kami sampaikan lafaz-lafaz
contoh saja untuk tujuan memudahkan. Namun demikian para pembaca boleh
menambahkan dengan doa-doa lain yang sesuai dengan keadaan:
اللهُمَّ
أَعِزَّ الإسْلَامَ وَالْمُسلمين، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ،
وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْن, اللهم أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ
وَالطُّغَاةَ وَالظَّالِمِيْنَ يا رب العالمين..
Ya Allah muliakanlah Islam dan kaum muslimin, dan hinakanlah
kesyirikan dan kaum musyrik, Ya Allah hancurkan musuh-musuhMu yang merupakan
musuh-musuh agama (Islam), Ya Allah binasakanlah kekufuran, toghout dan
orang-orang yang zalim, Wahai tuhan sekelian alam.
اللهم اِنَّنَا نَجْعَلُكَ فى نُحُورِ أعداءِنَا
و نَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِم,
اللهُمَّ بَدِّدْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهم و شَتِّتْ كَلِمَتَهم و
زَلْزِلْ أَقْدَامَهم يا قهَّار , يا جبَّار , يا مُنْتَقِم, يا الله, يا الله, يا
الله.
Ya Allah kami jadikan Engkau dihadapan musuh-musuh kami dan
kami berlindung denganMu daripada kejahatan-kejahatan mereka. Ya Allah
cerai-beraikan himpunan mereka, pecah-belahkan kesatuan mereka, selerakkanlah
kalimah mereka, dan goncangkan kedudukan mereka, Wahai tuhan yang maha gagah,
wahai tuhan yang maha keras, wahai tuhan yang maha membalas, Ya Allah, Ya
Allah, Ya Allah,
اللهُمَّ يَا مُنْزِلَ الْكِتَابَ وَيَا مُجْرِيَ السَّحَابَ وَيَا هَازِمَ الْأَحْزَابَ اِهْزِمْهُمْ وَاْنصُرْنَا عَلَيْهِمْ.
Ya Allah, wahai tuhan, yang menurunkan al-Kitab, wahai tuhan
yang menjalankan awan, wahai tuhan yang mengalahkan tentera al-Ahzab,
kalahkanlah mereka (orang-orang kuffar) dan bantulah
kami menghadapi mereka.
اللَّهُمَّ أَنْجِ المسلمين في فلسطين اللَّهُمَّ أَنْجِ المسلمين في كُلِّ مَكَان, اللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ, اللَّهُمَّ أهْلِكْ أمْرِيْكَانَ وَمَنْ وَالَاهُمْ, اللهُمَّ أَهْلِكِ الْيَهُوْدَ وَمَنْ وَالَاهُمْ
Ya Allah, selamatkanlah kaum muslimin di Palestin, Ya Allah
selamatkanlah kaum muslimin di semua tempat, Ya Allah selamatkanlah kaum-kaum
yang lemah dari kalangan orang-orang yang beriman, Ya Allah hancurkan Amerika
dan sekutu-sekutunya, Ya Allah hancurkan Yahudi dan sekutu-sekutunya.
,
اللهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِكْ، والْمُضْطَهَدِيْنَ فِيْ دِيْنِهِمْ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ، اللهُمَّ انْصُرْ إخْوَانَنَا فِيْ فِلَسْطِيْن ، اللهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ، اللهُمَّ اجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ، وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ, رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ.
اللهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِكْ، والْمُضْطَهَدِيْنَ فِيْ دِيْنِهِمْ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ، اللهُمَّ انْصُرْ إخْوَانَنَا فِيْ فِلَسْطِيْن ، اللهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ، اللهُمَّ اجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ، وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ, رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ.
Ya Allah bantulah saudara-saudara kami para pejuang di jalanMu, yang ditindas kerana agama yang mereka anuti di semua tempat. Ya Allah bantulah saudara-saudara kami di Palestin, Ya Allah bantulah mereka, Ya Allah bantulah mereka berdepan dengan musuhMu dan musuh mereka, Ya Allah satukanlah kalimah mereka, dan saf-saf mereka, wahai tuhan sekelian alam, Wahai tuhan kami sesungguhnya kami telah menzalimi diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampunkan kami dan mengasihani kami, sudah pasti kami akan tergolong dari kalangan orang-orang yang rugi.”
اللهم
اُنْصُرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُجَاهِدِينَ عَلىْ اليَهُود..اللّهم انْصُرْناَ
عَلَيْهِم فِي كُلِّ مَكَانٍ..اللّهمّ أَرِناَ فِيْهِمْ عَجَائِبَ قُدْرَتِكَ ..
اللّهمّ أًحْصِهِمْ عَدَداً وَاقْتُلْهُمْ بَدَداً وَلاَ تُغَادِرْ مِنْهُمْ
أَحَداً..اللّهمّ اجْعَلْهُمْ غَنِيْمَةً لِلْمُسْلِمِيْن..اللّهمّ اجْعَلْ
سِلاَحَهُمْ فِي صُدُوْرِهِمْ وَكَيْدَهِمْ فِي نُحُورِهِمْ وَتَدْبِيْرِهِمْ
تَدْمِيْراً لهَمُ , اللّهمّ اْجْعَلْ الملائكةَ تُعِيْنُ المسلمين ..اللّهمّ
سَدِّدْ رَمْيَهُمْ .. اللّهمّ سَدِّدْ رَصَاصَهُمْ
Erti : Ya
Allah, bantulah muslimin dan pejuang Islam dalam petempurannya dengan Yahudi,
Ya Allah bantulah kami untuk mengalahkan mereka di mana-mana sahaja, Ya Allah
tunjukkanlah kepada mereka keajaiban kuasaMu, Ya Allah jadikanlah mereka boleh
dibilang, dan bunuhlah mereka sebinasanya, dan janganlah engkau lepaskan mereka
walau seorang. Ya Allah jadikanlah senjata dan harta mereka sebagai harta
rampasan di tangan kaum Muslim, Ya Allah jadikanlah senjata mereka mengenai
dada mereka sendiri, dan helah mereka mengenai tengkuk mereka, dan perancangan
mereka penghancur mereka sendiri, Ya Allah jadikanlah para Malaikat membantu
kaum Muslimin, Ya Allah tepatkanlah tembakan dan lontaran mereka.
اللّهمّ
أَهْلِكْهُمْ كَمَا أَهْلَكْتَ إِرَمَ وَعَاد … اللّهمّ صُبَّ عَلَيْهِمْ سَوْطَ
عَذَابِ فَإِنَّهُمْ أَفْسَدُوْا فِي البِلاَدِ وَقَتَلُوْا العِبَادَ , اللهم
انصُرْ إِخْوَانَناَ فِي لُبْناَن وَفِلَسْطِين وَافغانستان والعراق وَجَمِيْعِ
بِلاَدِ المسلمين
Erti : Ya Allah
hancurkanlah mereka sebagaimana engkau mengahncur kaum Iram dan ‘Ad , Ya Allah
palulah mereka dengan paluan azaz kerana mereka telah melakukan kerosakan dalam
negara dan membunuh para hambaMu. Ya Allah bantulah saudara kami di Lubnan,
Palestin, Afghanistan, Iraq dan seluruh negara umat Islam.
اللّهمّ
إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُورِ أَعْدَائِنَا ، ونَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ
اللّهمّ
مُنْزِلَ الكِتَابِ، وَمُجْرِيَ السَّحَابِ، وَهَازِمَ الأَحْزَابِ، اِهْزِمْ
اليَهُودَ الغَاصِبِيْنَ المحُتَلِّيْنَ، وَانْصُرْناَ عَلَيْهِمْ وَزَلْزِلْهُم.
اللّهُمّ بَدِّدْ شَمْلَهُم وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ، و شَتِّتْ كَلِمَتَهُم ,
خَالِفْ بَيْنَ قُلُوبِهِم، ، وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُم , وَسَلِّطْ عَلَيْهِمْ
كَلْباً مِنْ كِلاَبِكَ يا قهار , يا جبار و يا مُنْتَقِمَ , اللهم أَنْزِلِ بِهِم
بَأْسَكَ الَّذِيْ لايُرَدُّ عَنِ القَوْمِ المُجْرِمِين.
Bermaksud :Wahai
Tuhan kami, sesungguhnya kami menjadikan-Mu sebagai pendinding (kepada musuh2) kami,
dan kami berlindung dengan-Mu daripada kejahatan mereka.
Wahai Tuhan kami,
wahai Tuhan yang menurunkan al-Kitab (al-Quran), dan wahai yang menjalankan
awan, dan wahai yang menghancurkan tentera al-Ahzab, hancurkanlah Yahudi
perampas dan penjajah dan bantulah kami ke atas mereka dan goyankanlah mereka.
Wahai Tuhan kami,
binasakanlah kesempurnaan mereka, dan pecah-belahkanlah jemaah/kesatuan mereka,
dan gagapkanlah perkataan mereka (melalutkan kereka), pecah belahkanlah
hati-hati mereka, goyahkanlah pendirian mereka, dan hantarkanlah anjing ke atas
mereka dari anjing-anjing suruhanMu, wahai Tuhan Yang Maha Gagah Perkasa, wahai
Tuhan Yang Maha Berani, wahai Tuhan Yang Maha Berdendam, wahai Allah tuhan
kami, turunkanlah ke atas mereka kemarahan dan kesakitan dariMu yang tidak
mampu ditolak oleh kaum yang berdosa.
الَّلهُمَّ اَهْلِكِ الكَفَرَةَ وَ اْلمشركينَ,
أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
. الَّلهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ, وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ, وَزَلْزِلْ
أَقْدَامَهُمْ, وَأَلْقِ فِى قُلُوْبِهْمُ الُّرعْبَ, إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ
قَدِيْرٍ
Wahai
Allah, hancurkanlah kaum kuffar dan musyrik: musuh-musuhMu dan musuh-musuh
agamamu. Wahai Allah cerai-beraikanlah persatuan mereka; cabik-cabiklah
kesatuan mereka; goyahkan kaki mereka; dan lemparkan rasa gentar ke hati
mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
الَّلهُمَّ اَعِزَّ اْلإِسْلَامَ
و المسلمينَ وَاَهْلِكِ اْلكَفَرَةَ و المبتدعة و المشركين أعدائك اعداء الدين
اللهم شتت شملهم و مزق جمعهم و زلزل أقدامهم و الق في قلوبهم الرعب انك على كل شئ
قدير.
Ya Allah muliakanlah islam dan kaum
muslimin, dan hancurkanlah orang-orang kafir, dan orang-orang ahlu bid’ah dan
orang-orang musyrikin musuh-musuhMu dan musuh-musuh agamaMu. cerai-beraikanlah persatuan mereka; cabik-cabiklah kesatuan
mereka; goyahkan kaki mereka; dan lemparkan rasa gentar ke hati mereka. Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
الَّلهُمَّ
أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلَاةِ اْلمسلمينَ، وَاْنصُرِ اْلِاسْلَامَ وَالمسلمينَ وَاَهْلِكِ
اْلكَفَرَةَ وَاْلمبتَدِعَةَ والمشركينَ. وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إلى يومِ الدِّيْنِ
Wahai
Allah perbaikilah para pemimpin-pemimpin kaum muslimin, dan bantulah Islam dan
muslimin, dan hancurkanlah kaum kuffar dan orang-orang ahli bid’ah serta
orang-orang yang musyrik, dan tingikanlah kalimahMu sehinga hari kiamat.
الَّلهُمَّ
أَنْجِ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِي فَلِسْطِيْنَ ، الَّلهُمَّ انْصُرْهُمْ
، الَّلهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى اْليَهُوْدِ اْلمجرمينَ وَمَنْ شَايَعَهُمْ
وَأَعَانَهُمْ ، الَّلهُمَّ اْلعِنْهُمْ ، الَّلهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِيْنَ
كَسِنِيْ يُوْسُفَ
Artinya: “Ya Allah, berilah kemenangan pada dari kaum
muslimin di Palestina. Ya Allah, tolonglah mereka. Ya, Allah sempitkanlah
jalan-Mu atas orang-orang Yahudi yang nista, juga kepada sekutu dan pendukung
mereka. Ya Allah, jatuhkan laknat kepada mereka dan jadikanlah tahun-tahun yang
mereka lewati seperti tahun-tahun yang dilewati Yusuf”
اَللَّهُمَّ
عَذِّبِ الْكَفَرَةَ وَأَهْلَ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ
سَبِيْلِكَ،اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلَامَ وَالْمُسلمين، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ
وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْن, اَللَّهُمَّ
أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالطُّغَاةَ وَالظَّالِمِيْنَ يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْن،
Ya Allah turunkanlah azab kepada kaum kuffar dan ahli kitab
yang menghalang dari jalanMu, Ya Allah muliakanlah Islam dan kaum muslimin, dan
hinakanlah kesyirikan dan kaum musyrik, Ya Allah hancurkan musuh-musuhMu yang
merupakan musuh-musuh agamaMu (Islam), Ya Allah binasakanlah kekufuran, toghut
dan orang-orang yang zalim, Wahai tuhan sekelian alam.
اَللَّهُمَّ اِنَّنَا
نَجْعَلُكَ فى نُحُورِ أعداءِنَا و نَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِم, اَللَّهُمَّ
بَدِّدْ شَمْلَهُمْ وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ كَلِمَتَهُمْ وَزَلْزِلْ
أَقْدَامَهُمْ يَا قَهَّار, يَا جَبَّار, يَا مُنْتَقِم, يَا الله, يَا الله, يَا
الله.
Ya Allah kami jadikan Engkau dihadapan musuh-musuh kami dan
kami berlindung denganMu dari kejahatan-kejahatan mereka. Ya Allah
cerai-beraikan kekuatan mereka, pecah-belahkan kesatuan mereka, selerakkanlah
kalimah mereka, dan goncangkan kedudukan mereka, Wahai Tuhan Yang Maha Gagah,
wahai Tuhan Yang Maha Keras, wahai Tuhan Yang Maha Membalas, Ya Allah, Ya
Allah, Ya Allah
.
اَللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْلِمِيْنَ
فِيْ فِلِسْطِيْن، اَللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْلِمِيْن فِيْ كُلِّ مَكَان,
اَللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ, اَللَّهُمَّ اشْدُدْ
وَطْأَتَكَ عَلَى اليَهُودَ الغَاصِبِيْنَ المُحْتَلِّيْنَ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا
عَلَيْهِمْ سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ، اَللَّهُمَّ أهْلِكْ الصِّهْيُوْنِيَّةَ
وَمَنْ وَالَاهُمْ, اَللَّهُمَّ أهْلِكْ الصِّهْيُوْنِيَّةَ وَمَنْ وَالَاهُمْ،
اَللَّهُمَّ أهْلِكْ الصِّهْيُوْنِيَّةَ وَمَنْ وَالَاهُمْ
Ya Allah, selamatkanlah kaum muslimin di Palestin dan
Rohingya, Ya Allah selamatkanlah kaum muslimin di semua tempat, Ya Allah
selamatkanlah kaum-kaum yang lemah dari kalangan orang-orang yang beriman, Ya
Allah keraskan balasanMu ke atas orang-orang Yahudi Perampas dan Penjajah, Ya
Allah kenakan ke atas mereka tahun-tahun keperitan seperti tahun-tahun
keperitan pada zaman Nabi Yusuf. Ya Allah hancurkan Yahudi Zionis dan
penyokong-penyokongnya, Ya Allah hancurkan Yahudi Zionis dan
penyokong-penyokongnya, Ya Allah hancurkan Yahudi Zionis dan penyokong-penyokongnya.
اَللَّهُمَّ
انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِكْ، والْمُضْطَهَدِيْنَ فِيْ
دِيْنِهِمْ فِيْ كُلِّ مَكَان، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إخْوَانَنَا فِيْ فِلِسْطِيْن
وفي رُوْهِيڠيَا، اَللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى
عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ، اَللَّهُمَّ اجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ، وَوَحِّدْ
صُفُوْفَهُمْ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah bantulah saudara-saudara kami para pejuang di
jalanMu, yang ditindas kerana agama yang mereka anuti di semua tempat. Ya Allah
bantulah saudara-saudara kami di Palestin dan di Rohingya, Ya Allah bantulah
mereka, Ya Allah bantulah mereka berdepan dengan musuhMu dan musuh mereka, Ya
Allah satukanlah kalimah mereka, dan saf-saf mereka, wahai Tuhan sekelian alam
اللَّهُمَّ
قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ
رُسُلَكَ وَلاَ يُؤْمِنُوْنَ بِوَعْدِكَ، وَخَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ وَأَلْقِ
فِيْ قُلُوْبِهِمْ الرُّعْبَ، وَأَلْقِ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ إِلَهَ
الْحَقِّ.
Artinya ” Ya Allah, perangilah orang-orang kafir nan mencegah
manusia dari jalan-Mu, nan mendustakan Rasul-Rasul-Mu & tak beriman kepada
janji-Mu. (Ya Allah) perselisihkanlah, hancurkanlah persatuan mereka,
timpakanlah rasa takut dlm hati mereka, timpakanlah kehinaan & siksa-Mu
atas mereka. (Ya Allah) Ilah nan Haq.
Masyallah
ReplyDeleteMasyallah
ReplyDelete