Tuesday, December 20, 2011

Kelahiran ‘Isa bnu Maryam, Isyarat Menurut Injil dan Al Quran

Kelahiran ‘Isa bnu Maryam, Isyarat Menurut Injil dan Al Quran
H. Muh. Nur Abdurrahman

Tentulah tulisan ini tidak akan membahas arti kelahiran itu, karena itu bukanlah kompetensi kita untuk membahasnya. Yang akan dibahas hanya perkara bilakah ‘Isa ibnu Maryam dilahirkan. Pada tanggal 25 Desember ummat Nashrani di seluruh dunia, kecuali golongan Russian Ortodox Church (Katholik Yunani), merayakan Hari Natal (kelahiran) Yesus Kristus. Apakah betul ‘Isa ibnu Maryam lahir pada tanggal 25 Desember? Di dalam Injil hal itu tidak tercantum.

Yang kita ketahui hanya ini, dari Injil Lukas bab 2:1-7: “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan sorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.”

Jadi, ‘Isa ibnu Maryam menurut Injil dilahirkan sewaktu bangsa Yahudi dijajah oleh imperium Romawi di bawah Kaisar Augustus yang memerintah dari tahun 30 sebelum Masehi sampai tahun 14 sesudah Masehi (untuk selanjutnya akan dituliskan Miladiyah, artinya natal). Sudah pasti ‘Isa bnu Maryam lahir sebelum Herodes Agung mati (tahun 4 sebelum Miladiyah), jadi sekitar tahun 8 – 6 sebelum tarikh Kristen yang ditentukan oleh Dionisius Exiguus dalam abad VI.

Perhitungan Dionisius mengenai Tarikh Kristen dihitung salah. Meskipun perhitungan Dionisius itu meleset, namun itulah yang diambil sebagai Tarikh Kristen yang resmi diterima di seluruh dunia seperti yang orang pakai sekarang ini. Telanjur dipakai sebelum diteliti secara mendalam sejarah imperium Romawi.

Demikian pula mengenai tanggal 25 Desember, itupun tidak disebutkan dalam Injil. Sesungguhnya tanggal 25 Desember itu adalah hari lahirnya dewa Mithras, hari munculnya dewa Matahari. Ini diambil alih dari kebiasaan di Barat dalam merayakan “munculnya matahari” yang selalu mereka rayakan sebelum mereka memeluk agama Nashrani. Setelah mereka memeluk agama Nashrani pesta itu dimurnikan maknanya menjadi tanggal untuk memperingati lahirnya “Sang Matahari” yaitu Yesus Kristus yang datang ke dunia ini sebagai “Terang Dunia” seperti dikatakan Injil Yohanes 1:1-18.

Dari uraian di atas itu jelas bagi kita bahwa tahun kelahiran ‘Isa bnu Maryam adalah tahun 8 – 6 lebih dahulu dari tahun menurut sistem kalender Miladiyah. Yaitu seperti yang diisyaratkan dalam Injil karangan Lukas, pada waktu Kaisar Augustus memerintahkan sensus penduduk untuk kepentingan pemungutan pajak.

Demikian pula mengenai tanggal kelahiran ‘Isa bnu Maryam bukanlah pada 25 Desember, karena sesungguhnya tanggal 25 Desember itu adalah hari lahirnya dewa Mithras yang diyakini masyarakat barat sebelum beragama Nashrani. (Tentang nama dewa Mithras, atau dewa Matahari yang dipuja oleh bangsa Eropah sekeliling Laut Tengah dan juga dipuja oleh bangsa Parsi dalam nama yang sama, perlu diadakan penelitian apakah ada hubungannya atau hanya kebetulan dengan kemiripan nama dewa Amiterasu, dewa Matahari yang dipuja oleh bangsa Jepang).

Bahkan dalam Injil diisyaratkan ‘Isa bnu Maryam tidaklah dilahirkan dalam musim dingin. Yaitu tatkala ‘Isa bnu Maryam dilahirkan, para gembala sementara menjaga kawanan ternaknya pada malam hari. Seperti diketahui dalam ilmu bumi-alam, tanggal 25 Desember adalah pertengahan musim dingin. Tatkala itu matahari mulai bergeser ke utara setelah selama musim dingin itu bergeser ke selatan pada garis ekliptika di bola langit. Mana ada gembala yang berani menggembalakan ternaknya di malam hari, di udara luar yang terbuka, dalam pertengahan musim dingin. Boleh dilihat di peta bahwa Galilea sampai Judea terletak di sebelah utara garis Tropic of Cancer, yaitu daerah yang mempunyai 4 musim: dingin, semi, panas, gugur.

Bahwa kelahiran ‘Isa bnu Maryam bukan dalam musim dingin, ada diisyaratkan dalam Al Quran. Adapun Al Quran dalam S. Maryam mengisyaratkan bahwa ‘Isa bnu Maryam dilahirkan ketika musimnya buah kurma sedang ranum di pohonnya. Menurut Al Quran Malaikat Jibril dua kali mendatangi Maryam. Kedatangannya yang pertama dalam wujud manusia, ketika Jibril menginformasikan kepada Maryam akan melahirkan seorang anak laki-laki yang suci, (S. Maryam 19).

Dengan kekuasaan Allah anak itu dikandung Maryam, tanpa prolog proses biologik, jadi tanpa ayah. Itulah sebabnya dalam Al Quran disebut ‘Isa bnu Maryam, Isa Putera Maryam. Penekanan dalam S.Maryam 19 itu dengan ghulaman zakiyyan, anak laki-laki yang suci, untuk menangkis tuduhan menghujat masyarakat Yahudi tentang hal kelahiran ‘Isa bnu Maryam tanpa ayah. Adapun kedatangan Jibril untuk kedua kalinya kepada Maryam, bukan dalam wujud manusia, melainkan hanya suaranya saja yang kedengaran oleh Maryam, pada waktu Maryam baru saja melahirkan. Fahamaltahu fantadzabat bihi makanan qashiyyan, (S.Maryam 22). Maka ia (Maryam) mengandungnya (Isa), lalu ia pergi dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Wa huzzi ilayki bijiz’i nnakhlati tusaqith ‘alayki ruthaban janiyyan, (S.Maryam 25). (Maka kata Jibril): Dan goncanglah batang kurma itu, nanti (dari pohon itu) berguguran atasmu kurma yang ranum.

Jadi kesimpulannya, ‘Isa bnu Maryam dilahirkan pada waktu sensus penduduk di imperium Romawi seperti yang diisyaratkan oleh Injil, yaitu 8 – 6 tahun lebih dahulu dari sistem penanggalan Miladiyah. Artinya pada tahun pertama penanggalan Miladiyah ‘Isa bnu Maryam telah berumur 6 – 8 tahun.

Dan bahwa ‘Isa bnu Maryam tidak dilahirkan dalam musim dingin, pada 25 Desember, melainkan pada waktu gembala mampu menggembalakan ternaknya di malam hari, seperti juga yang diisyaratkan oleh Injil. Yaitu pada waktu pohon kurma sedang ranum buahnya, seperti yang diisyaratkan oleh Al Quran. Walhasil informasi dari Injil dengan informasi dari Al Quran saling mengisi, dalam hal bilakah ‘Isa bnu Maryam dilahirkan, baik bulan maupun tahunnya. [Makassar, 27 Desember 1992 - H. Muh. Nur Abdurrahman/infokito]

WaLlahu a’lamu bishshawab
http://infokito.wordpress.com

No comments:

Post a Comment