Yesus tidak mati disalib tetapi diangkat ke langit – Bahagian 2
Assalaamu’alaikum w.b.t…. Tulisan ini adalah sambungan dari
Yesus tidak mati disalib tetapi diangkat ke langit
Memandangkan ada seorang saudara Kristian yang berkeras mahu mempertahankan pendapatnya mengenai peristiwa penyaliban Yesus dan mengatakan bahawa itu adalah inti iman atau tunjang aqidah Kristian yang paling besar, maka saya akan memberikan lagi hujjah-hujjah berkenaan peristiwa tersebut. Dan saya akan menjelaskan bahawa Yesus tidak mati ditiang salib, malah telah diselamatkan oleh Allah S.w.t dan diangkat ke langit.
Sebagaimana yang diyakini oleh Kristian bahawa tujuan Yesus diutuskan ke dunia ini adalah untuk menebus dosa warisan yang dilakukan oleh nabi Adam dan Hawa dahulu. Dan Yesus dengan kasih sayangnya telah sanggup berkorban diri di tiang salib untuk menebus dosa warisan itu. Benarkah itu tujuan Yesus diutuskan yang sebenarnya?
Dalam Bible ada menyebut tentang ketika peristiwa penyaliban itu akan berlangsung;
Mathius 26 : 63-65 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat (blasphemy) Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
Ayat di atas menunjukkan bahawa Yesus akan disalib oleh orang yahudi kerana Imam besar Yahudi itu berkata bahawa Yesus mempermainkan Allah kerana mengatakan dia adalah anak Tuhan. Tetapi mari kita lihat pula ayat-ayat di bawah setelah Yesus diajukan kepada pemimpin negeri itu, maka Yesus dituduh membuat tipu daya sehingga Pilatus iaitu Gabenor Rom bertanya, “Engkaukah raja orang Yahudi?”
Matius 27:11. Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Engkau sendiri mengatakannya.”
27:12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun.
27:13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?”
27:14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
27:15 Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.
27:16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
27:17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?”
27:18 Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
27:19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: “Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam.”
27:20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
27:21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: “Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?” Kata mereka: “Barabas.”
27:22 Kata Pilatus kepada mereka: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?” Mereka semua berseru: “Ia harus disalibkan!”
27:23 Katanya: “Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?” Namun mereka makin keras berteriak: “Ia harus disalibkan!”
Peristiwa penyaliban yang juga dimaksud kan dengan pengorbanan ini ada sejarahnya lagi. Dalam Bible dinyatakan dalam Yohanes 19:14 “Hari itu ialah hari persiapan Paskah (Easter day), kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: “Inilah rajamu!”".
Istilah Paskah sendiri berasal dari bahasa Ibrani, dari kata “pesah“ yang ertinya ‘melewati“’ . Upacara ini seperti dijelaskan dalam Perjanjian Lama sebenarnya dilaksanakan sebagai peringatan pembebasan bangsa Israel dari bangsa Mesir.
Keluaran 12:23 Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.
12:24 Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu.
12:25 Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini.
12:26 Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?
12:27 maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita.” Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.
12:28 Pergilah orang Israel, lalu berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun, demikianlah diperbuat mereka.
Manakala dalam Perjanjian Baru pula dinyatakan bahawa Yesus lah yang disebut-sebut sebagai ‘anak domba paskah’.
Korintus 5:7. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
Maka dari pernyataan ini lah yang menyebabkan iman Kristian mengatakan bahawa Yesus mesti disalib untuk menebus dosa umatnya akibat dari dosa yang dilakukan oleh Adam dan hawa. Kerana itulah mereka bersungguh-sungguh mempertahankan bahawa Yesus itu mati disalib, bukan seperti yang didakwa oleh Islam bahawa Yesus tidak mati malah ditukarkan rupanya dengan orang lain dan diangkat ke langit.
Kembali kepada peristiwa penyaliban tersebut, adalah dikatakan dalam Bible bahawa persiapan Paskah (kira-kira dalam pukul 12) , Pilatus memutuskan untuk menyerahkan Yesus kepada orang-orang Yahudi, agar disalib di bukit Golgota (Bukit Tengkorak). Maka Yesus dipaksa memanggul salib ke Bukit Golgota. Apabila tiba di bukit tersebut maka kononnya Yesus berkata;
Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Hari itu adalah hari persiapan Paskah dan besoknya adalah hari Sabat (Sabtu). Bagi umat Yahudi, hari Sabat adalah hari ketujuh, hari yang suci dan Tuhan berhenti bekerja pada hari tersebut, sehingga orang Yahudi dilarang bekerja apapun termasuk penyaliban (Keluaran 20:8-11), dan orang yang bekerja pada hari itu harus dihukum (Keluaran 31:12-14)
Keluaran 20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Keluaran 31:12. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:13 “Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.
31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
Pada saat itu, waktu yang tinggal untuk menyelesaikan pekerjaan penyaliban, sebelum memasuki hari Sabat, tinggal 2.5 – 3 jam (ingat, bahawa pergantian waktu menurut tradisi Yahudi adalah terbenamnya Matahari, jadi bukan pada jam 00:00)
Terdesak oleh waktu, dan untuk mempercepatkan proses kematian orang-orang yang disalib tersebut orang-orang Yahudi ingin segera memastikan kematian dengan cara mematahkan kaki, iaitu meremukkkan kaki dengan batas bahagian tempurung kaki ke bawah.
Yohanes 19:31. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib–sebab Sabat itu adalah hari yang besar–maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Tetapi apabila tibanya giliran Yesus, para askar Romawi ternyata tidak mematahkan kakinya, kerana mereka menyangka Yesus telah mati.
Yohanes 19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.”
Markus 15:44 Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
Adakah benar Yesus yang didakwa itu telah mati ketika itu? Jika kita tinjau dari logik akal , fakta sejarah dan ilmu perubatan moden, sekurang-kurangnya orang yang terkena salib itu akan mati dalam masa 2 hari ke atas selepas di salib. Kematian di tiang salib boleh berlaku disebab kan 2 perkara iaitu;
1. Luka yang terinfeksi. Dipakunya tangan dan kaki pada kayu salib membuka peluang masuknya kuman ke dalam tubuh. Tanpa adanya perlindungan dari antibiotik, kuman tersebut akan berkembang dan menyebar ke seluruh tubuh. Proses kematian kerana infeksi seperti ini, secara mediknya akan terjadi dalam masa 2 -3 hari.
2. Mati kerana kelaparan dan dahaga. Kematian pada kayu salib juga boleh terjadi kerana kelaparan dan dahaga. Dengan tidak masuknya bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk kehidupan normal, maka hal tersebut akan menyebabkan terganggunya metabolisme tubuh. Kerana tidak adanya makanan, tubuh akan memobilisasi bahan simpanan makanan yang ada dalam tubuh. Bila simpanan karbohidrat dalam bentuk glikogen yang ada habis, maka protein yang ada dalam otot digunakan sebagai tenaga siap pakai. Protein yang ada dalam otot akan berkurangan sedemikian rupa, sehingga fungsi sel pun akan terganggu dan akan diakhiri dengan kematian. Proses ini biasanya berlangsung 6 – 7 hari.
Maka dari segi ilmu perubatan di atas adalah tidak cukup dalam waktu sehari (Hari Jumaat) untuk Yesus meninggal dunia disebabkan salib itu.
Dan kerana memikirkan bahawa Yesus itu sudah mati lah maka seorang askar itu telah menikam lambungnya dengan tombak untuk melihat sama ada Yesus betul-betul mati atau berpura-pura.
Yohanes 19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
Dan di sini timbul lagi satu tanda tanya, bagaimana mungkin seorang yang sudah mati masih mengalir darahnya apabila terkena tikaman? Menurut ilmu perubatan, jika sekiranya darah masih lagi mengalir maka ia menunjukkan seseorang itu belum lagi mati dan jantungnya masih lagi berfungsi mengepam darah ke seluruh tubuh. Maka secara mediknya menunjukkan orang yang disalib itu hanyalah pengsan dan bukannya MATI. Dan dalil-dalil hanya diberikan bahawa mereka melihat Yesus mati tetapi bukan memeriksa betul-betul bahawa dia telah mati. Kerana akhirnya , tubuh yang disalib itu diserahkan kepada Yusuf (salah seorang murid Yesus).
Yohanes 19:38. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea–ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi–meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.
19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
19:41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
19:42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Maka tiada pengesahan bahawa Yesus benar-benar telah mati dari siapa-siapa. Dan kita tidak tahu apa yang telah disepakatkan oleh Yusuf dan murid-murid Yesus yang lain untuk disembunyikan dari pemerintah Romawi itu. Yang ada hanya peristiwa pengkapanannya itu. Semua ini adalah ujian dari Allah S.w.t untuk menguji siapa yang benar-benar beriman dengannya dan ajaran Yesus ataupun beriman dengan ajaran Yesus yang telah diseleweng.
Markus 16 : 1 “Setelah lewat hari Sabat Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus”.
Dalam ayat di atas pula menyebutkan bahawa Maria Magdalena datang kembali ke kubur Yesus untuk meminyakinya. Padahal Yusuf dan Nikodemus telah meminyakinya sebelum itu. Kedatangannya itu mungkin sebenarnya untuk mengubati luka Yesus kerana Yesus belum meninggal, itu kesimpulan yang paling logik dari peristiwa tersebut.
Walaubagaimana pun Islam tetap mengatakan bahawa Yesus tidak mati disalib malah orang yang disalib itu hanya orang yang telah ditukarkan rupanya oleh Allah S.w.t untuk menyelamatkan rasulnya yang mulia dari dikhianati. Tetapi peristiwa yang disebut dalam Bible di atas pun mempunyai percanggahan dan tidak menepati fakta sains perubatan. Maka adalah goyah sekali pegangan mereka yang mengatakan bahawa Yesus itu telah MATI disalib.
“Dan kerana ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surat an-Nisaa’: 157-158 )
Umat kristian tidak perasan bahawa kisah penyaliban ini hanyalah mainan yang direka-reka oleh orang-orang Yahudi, yang mana orang Yahudi pada ketika itu begitu membenci ajaran Yesus yang dikatakan sesat ini. Mereka memanipulasikan segala keadaan sehingga akhirnya dapat mencelarukan aqidah orang Kristian berkenaan siapa itu Yesus.
Kita lihat sendiri betapa Yahudi pada masa itu begitu membenci ibunda Yesus iaitu Maria / Maryam, dan menuduhnya macam-macam dengan mengatakan dia berbuat serong dan sebagainya. Dan kita bukan tidak tahu sejarah umat Yahudi yang mana mereka adalah kaum yang kebanyakannya sentiasa engkar dengan perintah-perintah dan ayat-ayat Allah, membunuh para nabi tanpa alasan yang benar, terlalu ta’asub dan fanatik dengan kaum mereka dan sebagainya.
Mengapa Allah Yang Maha Adil mesti mengorbankan Yesus demi kesalahan kecil Adam dahulu? Dan mengapa Yesus yang perlu menanggungnya? Mengapa Allah Yang maha Penyayang perlu melakukan sedemikian terhadap Yesus yang sangat baik dan mulia itu? Ini semua adalah tidak lain melainkan agenda Yahudi yang mahu memecah-belahkan umat Yesus dan seterusnya memecah-belahkan umat manusia lain selain dari golongan mereka. Ini semua adalah alasan yang tidak masuk akal dan menuduh yang bukan-bukan terhadap Tuhan dan memperlakukan yang tidak sepatutnya kepada Utusan Allah itu.
Bible dalam Perjanjian Lama sendiri pun ada menyebut bahawa dosa adalah tanggungan masing-masing. Sedangkan disebut ayah pun tidak akan menanggung dosa anaknya.
Yehezkiel 18: 2-4 “Mengapa peribahasa ini terus disebut-sebut di negeri Israel? ‘Orang tua makan buah anggur yang asam rasanya, tetapi anak-anaklah yang ngilu giginya.’ Demi Aku, Allah yang hidup, TUHAN Yang Mahatinggi, peribahasa ini tidak akan lagi diucapkan di Israel. Nyawa setiap orang adalah milik-Ku, baik nyawa orang tua maupun nyawa anaknya. Orang yang berdosa, dialah yang akan mati.”
Yehezkiel 18: 20 Lebih tegas lagi dijelaskan, “Orang yang berbuat dosa, dialah yang akan mati. Anak tidak harus menanggung akibat dari kesalahan ayahnya; sebaliknya, ayah pun tidak harus menanggung akibat dari dosa-dosa anaknya. Orang yang baik akan mendapat ganjaran yang baik karena perbuatannya yang baik. Dan orang yang jahat akan menderita akibat dari kejahatannya.”
Maka tidak ada alasan yang munasabah mengapa Yesus harus menanggung dosa yang dibuat oleh Adam dan Hawa sejak ribuan tahun sebelumnya, melainkan semua itu hanyalah agenda yahudi untuk memecah-belahkan golongan yang bukan keturunan atau bersefahaman dengan mereka.
Dan adalah perlu diingat bahawa Allah S.w.t adalah Maha Pengampun. Dia sudah mengampunkan dosa Adam dan Hawa setelah Adam dan Hawa di hantar ke dunia ini. Daripada Adam dan Hawa berseronok di syurga, mereka telah dihukum dengan dibuang ke dunia ini. Bermakna mereka sudah menerima balasan dari perbuatan mereka dan tidak ada sebab lagi mereka masih berdosa. Yang mengatakan mereka berdosa adalah ajaran dari Paulus yang ternyata MENYELEWENG dari ajaran Yesus. Kerana Yesus TIDAK PERNAH mengatakan bahawa dosa Adam dan Hawa masih belum diampunkan!
Bayangkan Adam dan Hawa yang telah diberikan nikmat keindahan di syurga, tiba-tiba dihukum ke dunia yang serba kurang ini. Bayangkan betapa hancur luluhnya hati mereka yang sudah mendapat nikmat kemudian ditarik balik. Seperti mana seseorang yang telah diberi kekayaan kemudian ditarik balik hartanya hingga menjadi papa kedana. Itu adalah suatu bentuk hukuman kepada Nabi Adam dan Hawa. Tetapi mengapa ajaran Kristian pandai-pandai mengatakan bahawa Adam dan Hawa masih lagi berdosa? Adalah suatu kezaliman yang dibuat terhadap para nabi dan juga kezaliman memperkatakan sesuatu yang tidak benar malah ditambah lagi dengan mempermainkan soal keTuhanan.
Dan saya mahu anda saudara Kristian berfikir dalam-dalam tentang ayat ini, iaitu ayat tentang kata-kata Yesus semasa di atas tiang salib;
Matius 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Tidakkah anda berfikir, bahawa jika sekiranya betul peristiwa salib itu adalah penebusan dosa, mengapa perlu Yesus memanggil-manggil Tuhan seolah-olah dalam keadaan resah-gelisah? Seolah-olah takut menghadapi saat itu? Jika sekiranya betul Yesus akan menebus dosa warisan, maka Yesus sepatutnya senyum dan berbangga pada waktu itu! Seorang rasul Allah mesti sentiasa tenang dan sabar dengan ujian, itu lah yang sepatutnya. Maka ini terbukti, peristiwa salib ini bukannya kerelaan dari Yesus untuk menebus dosa warisan. Semua ini hanyalah agenda Yahudi, ciptaan Paulus dan kerajaan Romawi juga memainkan peranannya pada ketika itu.
Apa lagi jika sekiranya Kristian mengatakan Yesus itu anak Tuhan atau Tuhan, maka mengapa mesti resah gelisah ketika itu? Mengapa Tuhan sendiri meninggalkan dirinya? Tidak kah itu tidak munasabah sama sekali?
Perhatikanlah ayat dari Bible ini,
Yohanes 16: 16 ” Tinggal sesaat saja kalian tak akan melihat aku lagi, dan setelah itu sesaat lagi kalian akan melihat aku”.
Adalah mustahil murid-murid Yesus tidak melihatnya, kerana yang berkata-kata itu berada di atas kayu salib. Dan adalah dinyatakan bahawa murid-muridnya juga tidak mampu memahami perkataan Yesus ketika berbicara tentang itu. ” Beberapa murid mulai bertanya satu sama lain: “Apa maksud dari perkataannya: “Tinggal sesaat saja, kalian tidak akan melihat aku lagi, dan setelah itu sesaat lagi kalian tidak akan melihat aku.”
Ayat ini juga sesuai jika dikatakan Yesus telah ditukarkan dengan rupa orang lain. Kerana selepas Yesus memberitahu tentang itu, maka orang yang dilihat di tiang salib itu bukan lagi Yesus, tetapi hanya rupanya sahaja yang sama, malah telah ditukarkan dengan orang lain. Sesuai dengan bentuk ayat itu. Ini lah yang paling munasabah jika kita amati betul-betul ayat tersebut.
Juga apa maksudnya:
Yohanes 16: 17-18 “Aku pergi kepada Bapa?” Mereka terus bertanya, “Apa artinya sesaat? Kita tidak mengerti ia bicara apa.”.
Itu adalah gaya bahasa Yesus yang penuh dengan metafora dan kiasan. Itulah usaha Yesus untuk menapis dan menguji iman mereka. Juga agar mereka tidak gusar dan tenang: kerana Yesus tidak akan mati di tiang salib.
Yesus hanya pergi sebentar, meninggalkan para muridnya. Setelah itu, ia kembali menemui mereka.
Yohanes 14:18. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
14:19 Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup.
14:20 Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Perhatikan bahawa Yesus tidak menyatakan ‘akan hidup‘, tapi ‘hidup‘. Kenapa? Kerana dia memang tidak mati dan tidak perlu digunakan ayat akan hidup. Kalau memang Yesus akan hidup (bangkit) lagi, maka tidak ada gunanya Maria Magdalena membawa ramu-ramuan (Markus 16: 1). Kerana ramuan untuk orang mati, bukan untuk Yesus yang tidak (belum) mati.
Malah semasa Yesus pergi kepada Maria Magdalena kemudiannya pun, Yesus melarang dia menyentuhnya di mana dia berkata;
Yohanes 20:17 Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”
Jika sekiranya benar dia telah disalib, sudah tentu dia akan menyebut bahawa dia sudah bangkit dari kubur / mati dan seumpamanya, tetapi tidak pernah sesekali disebutkannya sebegitu.
Kebangkitan Yesus dari kubur juga merupakan iman besar umat Kristian. Paulus mengatakan
1 Korintus 15: 17 “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu, dan kamu masih hidup dalam dosamu”.
Juga dalam
Roma 10 : 9 “Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”
Bermakna jika Yesus tidak dibangkitkan, maka umat selepas itu akan hidup dalam dosa warisan tersebut. Dan Kristian percaya bahawa beriman dengan kebangkitan Yesus itu maka mereka akan terselamat dari neraka. Keseluruhan struktur keKristianan dan juga semua harapan akan kehidupan abadi dan semua erti keberadaan manusia bangun atau jatuh bersama dengan kebangkitan Yesus. Begitu menyelewengnya ajaran Paulus itu yang mana tidak pernah diajar dan disebut oleh mana-mana nabi pun. Sebagaimana yang telah saya sebut di atas, Yesus sendiri TIDAK PERNAH mengatakan bahawa dosa Adam dan Hawa masih belum diampunkan!
Allah Yang Maha Adil tidak mungkin berbuat tidak adil kepada hambanya, iaitu tidak mungkin Allah s.w.t membebankan dosa kepada hambanya yang tidak berbuat dosa. Dan tidak mungkin Allah Yang Maha Adil mensyariatkan adanya dosa warisan. Oleh itu adalah tidak mungkin sama sekali Allah Yang Maha Adil mensyariatkan penyaliban untuk menebus dosa warisan.
Maka apakah benar Yesus telah dibangkitkan kembali? Jika diikutkan susunan cerita dari Bible itu, Yesus sebenarnya tidak meninggal saat disalib, malah telah diselamatkan oleh Allah Swt melalui murid-muridnya. Disembuhkan dan dikeluarkan dari kubur. Hilangnya Yesus dari kubur itulah yang diyakini oleh pemeluk Kristian sebagai kebangkitan Yesus dari kubur. Kenyataan dari Bible ini sendiri pun sudah begitu bercanggah dengan tuduhan yang mengatakan Yesus itu mati di tiang salib.
Jika Yesus dibangkitkan lalu dalam bentuk apa ia dibangkitkan, dalam bentuk jasmani seperti manusia pada umumnya atau dalam bentuk roh? Pertanyaan ini terjawab berdasarkan ayat dalam Bible sendiri;
Lukas 24: 36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!”
24:37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?
24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”
24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: “Adakah padamu makanan di sini?”
24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
24:43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
Dari penjelasan ayat tersebut di atas dapat diketahui bahawa ketika itu murid-murid Yesus sedang bercakap-cakap tentang kematian Yesus, kemudian tiba-tiba datang Yesus. Melihat kedatangan Yesus murid-muridnya ketakutan. Apakah benar orang yang ada di hadapan mereka itu adalah Yesus atau hantu. Untuk membuktikan hal tersebut lalu Yesus berkata agar murid-muridnya melihat tangan dan kakinya, dan kemudian Yesus memerintahkan agar mereka meraba tubuhnya. Kerana murid-murid Yesus masih belum yakin kalau orang yang ada di hadapan mereka adalah Yesus maka untuk pembuktian lebih lanjut Yesus meminta makanan dan kemudian memakannya di hadapan murid-muridnya tersebut. Secara logiknya jika Yesus bangkit sebagai Roh (spiritual body) maka dia tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba dan tidak memerlukan makanan.
Sedangkan apa yang dilakukan oleh Yesus pada ayat tersebut menggambarkan bahawa Yesus pada saat itu bukanlah roh, tetapi masih lagi manusia. Jika dikatakan Yesus dibangkitkan bukan dalam bentuk roh tetapi manusia, hal ini tentu bertentangan dengan bible sendiri iaitu;
Lukas 20: 36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi, mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, kerana mereka telah dibangkitkan”.
Ayat tersebut menjelaskan bahawa setiap manusia yang mati akan dibangkitkan dalam bentuk roh (spiritual body) kerana sama seperti malaikat yang tidak perlukan makanan. Sehingga dengan sendirinya keimanan umat Kristian selama ini tentang kebangkitan Yesus adalah sia-sia kerana Yesus tidaklah dibangkitkan.
Maka dengan hujjah-hujjah di atas jelas menampakkan bahawa tiada bukti / dalil yang sahih bahawa Yesus itu telah mati disalib. Semua yang dikatakan oleh pihak gereja kristian dari dulu itu adalah menurut sangkaan semata-mata tanpa ada saksi mata yang benar-benar pasti. Kisah-kisah yang dicatat selepas itu hanyalah pertemuan-pertemuan Yesus dengan beratus-ratus orang selepas peristiwa salib itu. Tetapi hal kematiannya sememangnya tiada bukti SAHIH. Dan ini lah yang disangkal oleh AlQuran melalui ayat;
“Dan kerana ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surat an-Nisaa’: 157-158 )
Lagi pun ayat-ayat yang dibuat rujukan oleh Kristian bukannya WAHYU dari Allah kepada rasulNya tetapi merupakan karangan-karangan penulis Bible yang mengisahkan semula cerita dari masa Yesus. Ini lah yang berbeza sekali dengan AlQuran kerana AlQuran itu keseluruhannya adalah firman / WAHYU dari Allah yang disampaikan melalui RasulNya iaitu Nabi Muhammad S.a.w. AlQuran diceritakan sendiri oleh Allah S.w.t kepada Nabi Muhammad S.a.w yang sudah pasti Tuhan TIDAK MELAKUKAN KESILAPAN, sedangkan Bible adalah koleksi penceritaan semula / karangan penulis-penulisnya (Perjanjian Baru) yang tidak lari dari kesilapan akibat mendengar dari pelbagai sumber dan digabungkan dengan Perjanjian Lama.
Wallahu a’lam :)
Permisi mau tanya, maksud yesus diangkat ke langit ini bagaimana? menempati surgakah? menempati langitkah diantara bintang2? atau konsep yg seperti apa maksud yang anda bahas disini? mohon pencerahan.
ReplyDelete