1. Dituntut supaya mengusung dan mengiringi jenazah kerana ia antara hak-hak muslim sesama muslim.
- Dari Abu Hurairah ra. Berkata : " Saya mendengar Rasulullah saw berkata : Hak muslim teradap muslim ada lima : Menjawab salam, mengunjungi orang sakit, mengikuti jenazah, menunaikan panggilan ( jemputan ), dan mendoakan orang yang bersin ( batuk ) HR Bukhari dan Muslim
- Rasulullah saw bersabda : " Kunjungilah orang yang sakit, ikutilah jenazah, maka akan mengingatkan kamu kepada akhirat. HR Ibnu Abi Syaibah, Bukhari, Ibnu Hibban. ( Lihat kitab Almausuu'ah alfiqhiyyah al muyassarah fii alkitab wa assunnah al muthaharah, bab mensolatkan jenazah, Ms 88, oleh Husein bin 'audah al 'awaysyah. )
Hendaknya jenazah itu dihantar ke pusara dengan cara dipikul atau diusung melalui empat penjuru dengan mendahulukan kepalanya.
Sabda Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Ibnu Masud bermaksud:
"Barangsiapa menghantar mayat hendaklah memikul pada keempat penjuru keranda kerana cara yang sedemikian ialah sunah Nabi s.a.w"
2. Mengiringi jenazah ada 2 peringkat :
2.1 Mengiringi jenazah dari sisi keluarga sehingga disolatkannya
2.2 Mengiringi jenazah dari sisi keluarganya sehingga dikebumikannya.
Rasulullah s.a.w bersanda yang bermaksud :
Barang siapa yang menyaksikan jenazah sehingga disembahyangkan maka baginya qiraat dan barang siapa yang menyaksikannya sehingga dikebumikan maka baginya 2 qiraat. Baginda ditanya apa itu 2 qiraat? Baginda menjawab seperti 2 buah bukit yang besar. HR Bukhari dan Muslim.
3. Sunat dipercepatkan perjalanan tanpa berlari.
- Dari Abu Hurairah , bahawa Nsbi Bersabda : " Cepatlah kamu ( dalam menyelenggarakan jenazah ) kerana kalau ia baik berarti kamu cepat mempertemukannya dengan kebaikannya. Sebaliknya kalaulah buruk,berarti kamu segera meletakkan keburukanya dari atas pundaknya. HR Buhkari dan Muslim.
- Diriwayatkan oleh Ahmad, Nasai dan Abu Daud dari Abu Bakar ,katanya : " Akan kau lihat bahawa dalam mengantarkan jenazah itu , kami berserta Rasulullah saw seolah-olah berlari layaknya.
4. Harus/ mubah berjalan di hadapan atau dibelakang jenazah.
Dibolehkan berjalan didepannya, dibelakangnya, disamping kanannya, disamping kirinya, sehingga mendekat kepadanya kecuali orang yang berkendaraan. Maka hendaknya yang berkendaraan dibelakang jenazah.
- Dari Mughirah Ibnu Syu'bah berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : "Orang yang berkendaraan berada di belakang jenazah, orang yang berjalan hendaklah berjalan di belakangnya, didepannya, dari samping kanannya, dari samping kirinya, dekat dari padanya. HR Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasai.
Sedangkan berjalan di depan dan dibelakang jenazah tsabit dari Rasulullah saw secara amalan, sebagaimana Anas bin Malik ra. Berkata : "Sesungguhnya Rasulullah saw dan Abu Bakar dan Umar mereka berjalan didepan jenazah dan dibelakangnya. HR Ibnu Majah dan Thahawi.
Adapun lebih utama adalah berjalan di belakang jenazah, berpegang dari sabda Raulullah saw :
- Rasulullah saw bersabda : " Kunjungilah orang yang sakit, ikutilah jenazah, maka akan mengingatkan kamu kepada akhirat. HR Ibnu Abi Syaibah, Bukhari, Ibnu Hibban. ( Lihat kitab Almausuu'ah alfiqhiyyah al muyassarah fii alkitab wa assunnah al muthaharah, bab mensolatkan jenazah, Ms 88, oleh Husein bin 'audah al 'awaysyah. )
Berkata Ali ra : " Berjalan di belakang jenazah lebih utama dari pada berjalan didepannya, seperti keutamaanya solat seseorang dengan berjamaah dari pada solat sendirian. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Ahmad dan Baihaqi ( Lihat Kitab Ahkamul janaiz ms. 92, Albani ).
- Mengenai kendaraan sewaktu menghantar jenazah, lebih utama adalah dengan berjalan. Menurut jumhur hukumnya makruh kecuali uzur. Sebaliknya sewaktu kembali maka mereka perbolehkan tanpa makruh, berdasarkan hadis dari Tsauban :
Bahawa Nabi saw. diberikan kendaraan sewaktu ia menghantar jenazah, tetapi Nabi tak hendak mengendarainya. Ketika hendak pulang, dibawakan pula kenderaan oleh seseorang kepadanya, maka dikendarainya.Ketika orang menanyakan hal itu kepadanya, maka sabda beliau : " Para malaikat berjalan kaki, hingga saya tak ingin berkenderaan sementara mereka hadir. Dan tatkala mereka telah pergi, sayapun menaiki kendaraan."
HR Abu Daud, Baihaqi dan oleh Hakim menyatakan sah menurut syarat bukhari dan Muslim
No comments:
Post a Comment