Saturday, August 6, 2011

TEMPAT KELUARYA DAJJAL, TANDUK SETAN DAN ARAH TIMUR

Tempat Keluarnya Dajjal, Tanduk Setan dan Arah Timur

September 30, 2010 by alfanarku

Mungkin pembaca bertanya-tanya dengan judul di atas apa maksudnya? Tetapi tidak akan lama keheranan anda sekalian bertahan setelah anda membaca tulisan ini. Tulisan ini hanyalah sebuah analisa untuk memahami hadits-hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengenai sumber fitnah. Banyak perselisihan pendapat dalam memahaminya sehingga kadang menjadi begitu sengit. Padahal sebenarnya memahami hadits-hadits di atas sangatlah mudah dan dengan mudah pula kita bisa mengambil kesimpulan sebenarnya dimanakah sumber fitnah yang dimaksudkan oleh sang Baginda tersebut.

Mari kita perhatikan beberapa hadits tentang fitnah berikut ini:
عن عبيدالله بن عمر حدثني نافع عن ابن عمرأن رسول الله صلى الله عليه و سلم قام عند باب حفصة فقال بيده نحو المشرق الفتنة ههنا من حيث يطلع قرن الشيطان قالها مرتين أو ثلاثا

Dari Ubaidillah bin Umar yang berkata telah menceritakan kepadaku Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di pintu rumah Hafshah dan berkata dengan mengisyaratkan tangannya kearah timur “fitnah akan datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” beliau mengatakannya dua atau tiga kali. [Shahih Muslim 4/2228 no 2905]


Diriwayatkan juga oleh Muslim no. 2095 (45), dari jalan Al-Laits, dari Naafi’, dari Ibnu ‘Umar :

أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم، وهو مستقبل المشرق يقول “ألا إن الفتنة ههنا. ألا إن الفتنة ههنا، من حيث يطلع قرن الشيطان“.

Bahwasannya ia mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam – dimana beliau waktu itu menghadap ke timur -, beliau bersabda : “Ketahuilah, sesungguhnya fitnah di sini, dari arah munculnya tanduk setan”


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ الْحَسَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada kami Husain bin Hasan yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Aun dari Nafi’ dari Ibnu Umar yang berkata [Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan” [Shahih Bukhari 2/33 no 1037]

Sebagian saudara kita memahami hadits di atas dengan langsung merujuk nama satu daerah yang bernama Najd yang berada di Negara Saudi dan memang secara letak geografis menurut peta, daerah yang bernama Najd tepat berada di sebelah timur kota Madinah. Jika hadits-hadits yang ada, redaksinya hanya seperti di atas saja, saya pun akan setuju dengan mereka tanpa mikir-mikir lagi, Namun kenyataannya ada beberapa hadits yang lain yang justru menjadi penjelas dimanakah sebenarnya sumber fitnah yang datangnya dari sebelah timur tersebut, dan timur sebelah mana yang dimaksud oleh hadits-hadits tersebut. Mari kita perhatikan lagi hadits-hadits yang lain :


حدثنا الحسن بن علي المعمري ثنا إسماعيل بن مسعود ثنا عبيد الله بن عبد الله بن عون عن أبيه عن نافع عن ابن عمر أن النبي صلى الله عليه وسلم قال اللهم بارك لنا في شامنا، اللهم بارك في يمننا، فقالها مراراً، فلما كان في الثالثة أو الرابعة، قالوا يا رسول الله! وفي عراقنا؟ قال إنّ بها الزلازل والفتن، وبها يطلع قرن الشيطان

Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al-Ma’mariy yang berkata telah menceritakan kepada kami Ismaail bin Mas’ud yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin ‘Abdillah bin ‘Aun dari ayahnya, dari Naafi’ dari Ibnu ‘Umar bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Ya Allah, berikanlah keberkatan kepada kami pada Syaam kami dan pada Yamaan kami”. Beliau [shallallaahu ‘alaihi wa sallam ] mengatakannya beberapa kali. Ketika beliau mengatakan yang ketiga kali atau yang keempat, para shahabat berkata “Wahai Rasulullah, dan juga Iraq kami?”. Beliau bersabda “Sesungguhnya di sana terdapat kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan” [Mu’jam Al Kabiir Ath Thabrani 12/384 no 13422].


Dalam hadits ini tidak disebutkan Najd tetapi yang disebutkan adalah Iraq, Mungkin ada yang akan membantah bahwa hal ini terjadi karena kesalahan perawi, padahal banyak mutaba’ah untuk riwayat ini yang sudah disebutkan dalam pembahasan Tanduk Setan, disamping itu ada satu riwayat yang begitu gamblang menjelaskan bahwa yang dimaksud Najd dalam hadits di atas adalah Iraq yaitu riwayat shahih dari anak Ibnu Umar yaitu Salim bin Abdullah bin Umar:



حدثنا عبدالله بن عمر بن أبان وواصل بن عبدالأعلى وأحمد بن عمر الوكيعي (واللفظ لابن أبان). قالوا: حدثنا ابن فضيل عن أبيه. قال: سمعت سالم بن عبدالله بن عمر يقول: يا أهل العراق! ما أسألكم عن الصغيرة وأركبكم للكبيرة! سمعت أبي، عبدالله بن عمر يقول : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول “إن الفتنة تجئ من ههنا” وأومأ بيده نحو المشرق “من حيث يطلع قرنا الشيطان” وأنتم يضرب بعضكم رقاب بعض. وإنما قتل موسى الذي قتل، من آل فرعون، خطأ فقال الله عز وجل له: {وقتلت نفسا فنجيناك من الغم وفتناك فتونا} [20/طه/40].

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin ‘Umar bin Abaan, Waashil bin ‘Abdil-A’laa, dan Ahmad bin ‘Umar Al-Wakii’iy (dan lafadhnya adalah lafadh Ibnu Abaan); mereka semua berkata : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail, dari ayahnya, ia berkata : Aku mendengar Saalim bin ‘Abdillah bin ‘Umar berkata : “Wahai penduduk ‘Iraq, aku tidak bertanya tentang masalah kecil dan aku tidak mendorong kalian untuk masalah besar. Aku pernah mendengar ayahku, Abdullah bin ‘Umar berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam bersabda : ‘Sesungguhnya fitnah itu datang dari sini – ia menunjukkan tangannya ke arah timur – dari arah munculya dua tanduk setan’. Kalian saling menebas leher satu sama lain. Muusaa hanya membunuh orang yang ia bunuh yang berasal dari keluarga Fir’aun itu karena tidak sengaja. Lalu Allah ‘azza wa jalla berfirman padanya : ‘Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan.” (Thaahaa: 40)” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2905 (50)].



Tentunya putera si periwayat hadits lebih mengetahui maksud dari riwayat tersebut daripada orang-orang lainnya, dalam hadits di atas jelas sekali bahwa yang dimaksud dengan Najd adalah Iraq, ini artinya Najd di sini bukanlah nama suatu daerah tetapi merupakan istilah untuk suatu dataran tinggi, sehingga sebenarnya antara riwayat yang menyebutkan najd dengan riwayat yang menyebutkan Iraq tidaklah bertentangan, melainkan riwayat yang satu menjelaskan riwayat yang lain.

Mungkin akan ada yang lagi yang membantah bahwa sebelah timur tepat Madinah dilihat di Peta adalah Najd di Arab Saudi bukan Iraq yang letaknya sebelah timur laut kota Madinah. Memang benar bahwa daerah yang bernama Najd adalah tepat di timur Madinah, tetapi Iraq adalah juga daerah timur Madinah yang memang jaman dulu tidak ada istilah timur laut atau tenggara dan sejak jaman dulu Iraq dikenal sebagai Negeri Masyriq (negeri timur) yang penduduknya disebut Ahlu Masyriq termasuk juga Iran. Silahkan lihat di Wikipedia berikut ini dimanakah negeri Masyriq itu:

http://en.wikipedia.org/wiki/Mashriq

Jika tetap ada yang memaksakan pendapatnya dan mencela orang yang mengatakan bahwa Iraq adalah sebelah timur Madinah, maka apakah ada orang yang berani mencela Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam yang menunjuk daerah Iraq dan daerah Iran adalah sebelah timur? Mari kita perhatikan hadits-hadits berikut ini:

Dalam hadits Fatimah binti Qais disebutkan bahwa Nabi saw bersabda mengenai Dajjal,

119 – ( 2942 )

ألا إنه في بحر الشام أو بحر اليمن لا بل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق قالت فحفظت هذا من رسول الله صلى الله عليه و سلم

(4/2261)

“Artinya : Ketahuilah bahwa dia berada di laut Syam atau laut Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan datang dari arah timur. Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur… Dan beliau berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur.” [Shahih Muslim 18 : 83]

Dari hadits di atas diketahui bahwa Dajjal akan datang dari arah timur, pertanyaannya arah timur yang dimaksud Nabi itu timur sebelah mana? Apakah dari arah Najd Saudi Arabia? Ataukah dari daerah yang lain?. Mari kita perhatikan hadits-hadits mengenai tempat keluarnya Dajjal berikut ini:

Diriwayatkan dari Abubakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami.

2237 – حدثنا محمد بن بشار و أحمد بن منيع قالا حدثنا روح بن عبادة حدثنا سعيد بن أبي عروبة عن أبي التياح عن المغيرة بن سبيع عن عمرو بن حريث عن ابي بكر الصديق قال Y حدثنا رسول الله صلى الله عليه و سلم قال الدجال يخرج من أرض بالمشرق يقال لها خراسان يتبعه أقوام كان وجهوهم المجان المطرقة
قال أبو عيسى وفي الباب عن أبي هريرة و عائشة وهذا حديث حسن غريب وقد رواه عبد الله بن شوذب و غير واحد عن أبي التياح ولا نعرفه إلا من حديث أبي التياح K صحيح

(4/509)

“Artinya : Dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur yang bernama Khurasan…” [Jami' Tirmidzi dengan Syarahnya Tuhfatul Ahwadzi, Bab Maa Saa-a min Aina Yakhruju Ad-Dajjal 6: 495. Al-Albani berkata, "Shahih. " Vide: Shahih Al-Jami' Ash-Sha-ghir 3: 150, hadits nomor 3398]

Perhatikan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa Dajjal akan keluar dari bumi sebelah timur yang bernama Khurasan. Tentu kita semua tahu dimana letak daerah Khurasan, yaitu sekarang terletak di Negara Iran bagian timur. Apakah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam keliru mengatakan hal itu? Bukankah Khurasan letaknya tidak tepat di sebelah timur Madinah? Bukankah Khurasan termasuk di timur laut Madinah kalau diambil garis lurus?.

Mari kita perhatikan hadits berikutnya :

Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

124 – ( 2944 ) حدثنا منصور بن أبي مزاحم حدثنا يحيى بن حمزة عن الأوزاعي عن إسحاق بن عبدالله عن عمه أنس بن مالك
Y أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال يتبع الدجال من يهود أصبهان سبعون ألفا عليهم الطيالسة
[ ش ( الطيالسة ) جمع طيلسان والطيلسان أعجمي معرب قال في معيار اللغة ثوب يلبس على الكتف يحيط بالبدن ينسج للبس خال من التفصيل والخياطة ]

“Artinya: Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak tujuh puluh ribu orang yang mengenakan jubah tiada berjahit. ” [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrotis Sa'ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal hadits No. 2944]

Hadits ini bahkan menunjukkan nama kota dengan jelas yang letaknya di Iran bagian tengah yaitu Asbahan atau Isfahan, yang artinya Dajjal dari Khurasan akan melewati Isfahan dan akan diikuti oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi yang mengenakan jubah tidak berjahit (Jadi ingat jubah yang dipakai para ayatollah yang juga tidak berjahit, kok bisa kebetulan ya.. :) ). Saya sendiri tidak heran kok adanya kumpulan Yahudi di Iran sampai sebegitu banyaknya, karena sekarang saja sudah diketahui bahwa komunitas yahudi terbesar di timur tengah setelah Israel ada di negeri Iran, dan Isfahan adalah salah satu tempat komunitas Yahudi berada. Silahkan cek di sini:

http://satriadharma.wordpress.com/2008/01/25/masyarakat-yahudi-di-iran/

http://www.suaramedia.com/berita-dunia/timur-tengah/7874-tanpa-disadari-iran-berada-di-bawah-naungan-presiden-yahudi.html

http://www.archive.org/details/YahudiDiIran3

Kembali lagi mengenai arah timur, bukankah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan sangat jelas pada hadits riwayat Fatimah binti Qais di atas menyebutkan bahwa Dajjal datang dari arah timur? Kemudian di hadits ini dikabarkan Dajjal akan melewati Isfahan yang hal ini diketahui dari ikut-sertanya Yahudi Isfahan bersama Dajjal, bukankah Isfahan tidak tepat sebelah timur Madinah? Mengapa beliau mengatakan arah dari timur jika ternyata Dajjal datangnya dari arah Isfahan? Apakah beliau keliru menyebutkan arah timur? Mengapa beliau tidak mengatakan Dajjal akan datang dari arah timur laut? Tentu saja suatu hal yang mustahil Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam keliru dalam hal ini.

Mari kita perhatikan hadits berikutnya:

غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيْكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ دُوْنَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيْكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيْجُ نَفْسِهِ وَاللهُ خَلِيْفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِيْنًا وَعَاثَ شِمَالاً، يَا عِبَادَ اللهِ فَاثْبُتُوا

“Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)

Nah hadits ini bahkan menunjukkan dengan jelas dari arah mana Dajjal akan datang menuju jalan ke arah Madinah, dari Khurasan menuju ke barat melewati Isfahan kemudian Iraq dan menuju ke arah Madinah melalui jalan antara Syam dan Iraq, berjalan ke kiri dan ke kanan. Sekali lagi ingat bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa Dajjal datang dari arah timur, tetapi mengapa tidak disebutkan bahwa Dajjal akan datang dari arah Najd suatu daerah di Arab Saudi yang persis di sebelah timur Madinah, mengapa ternyata Dajjal datang dari arah jalan antara Syam dan Iraq? Bukankah jalan antara Syam dan Iraq itu tidak tepat di sebelah timur Madinah tetapi di sebelah timur laut Madinah? Apakah keliru sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam? Ataukah memang sebelah timur Madinah yang dimaksud adalah daaerah Iraq dan Iran?. Tentulah para pembaca bisa menarik kesimpulan sendiri.

Dari sini dapat kita tarik benang merahnya, bahwa hadits-hadits tentang tempat keluarnya fitnah dan tanduk setan sebenarnya berkaitan erat dengan hadits-hadits tentang keluarnya Dajjal, karena Dajjal adalah fitnah terbesar akhir jaman.

Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنْ الدَّجَّالِ

“Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)

Sehingga sungguh sangat masuk akal jika dikatakan bahwa tempat dan arah keluarnya fitnah terbesar (Dajjal) adalah merupakan tempat dan arah yang sama munculnya Tanduk Setan.

Wallahu A’lam Bishowab.

NB:

Untuk mengetahui pembahasan lebih luas bahwa yang dimaksud Najd dalam hadits-hadits tanduk setan, silahkan merujuk link di bawah ini:

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/10/najd-bukan-iraq.html

1 comment:

  1. Renungan Agung Ingatlah! PENCIPTA dirimu juga seluruh Alam Semesta ini hanya memberikan Nama-Nya saja pada manusia yaitu “ALLAH” Itulah jalan utk kembali kepada-Nya kelak, dan tidak ada yg pernah melihat-Nya dan tidak ada satupun yg mampu menggambarkan-Nya Jadi ingatlah Nama itu tanamkan dalam hati dan jagalah! senantiasalah menyebutnya dengan hati dan lisanmu. a) 4 (empat) Ajaran/Jalan (Lurus) Yesus: 1, Puji dan Sembahlah hanya Allah saja [Markus 12;30] 2, Patuhi Hukum2 Taurat 3, Kasihilah pd sesama. [Markus 221;31] 4. Yesus adalah Rasul/ Utusan Allah. b) 4 (empat) Ajarn/Jalan Sesat Paulus: 1. Tinggalkan Ajaran Yesus. [ Ibrani 6;1 ] dan jadi pengikut Paulus [ 1 Korintus 11;1 : 2 Timotius 3: 10 ] 2. Sebut Yesus Tuhan, anak Allah dan Sembah,Pujilah Yesus. [ Roma 10;9 & 1;4 ] 3. Yakini Yesus mati untuk tebus dosa orang yang percaya 4. Paulus adalah Rasul/ Utusan Yesus. [1 Korintus 1:17 ] c) 4 (empat) Ajaran/Jalan Lurus Muhammad Saw. 1, Puji dan Sembahlah hanya Allah saja. 2. Patuhi aturan2 Allah. 3. Kasihsayangilah pada sesama 4. Muhammad adalah Rasul/Utusan Allah. Baca Roma " 1;18-31 " Kesimpulan2 ini, berdasarkan sejarah kitab2 suci. bukan propaganda, fitnah atau rekayasa bisa dibuktikan oleh siapa saja!! Didlm dunia ada 2 jalan lebar &sempit; mana kau pilih? yg lebar api ( jalan kebebasan) jiwamu mati. tapi yang sempit tidak kau pilih yaitu jalan patuh pada aturan2 Allah. Siapa yang memilih jalan yang lurus(suci) itu adalah untuk kebaikan diri dan keluarga mereka sendiri dengan janji Surga dan hidup yang Kekal didalamnya Dan mereka yang memilih jalan sesat maka mereka akan menanggung resiko sendiri! Ingatlah! telah kusampaikan Nama-Nya dan Terang itu ! Bukankah lebih baik kembali dan tetap jadi kepompong ( terikat pd aturan2 Allah didunia lalu menjadi kupu2 disurga ? daripada jadi kupu2( kebebasan) didunia lalu mati/binasa! Siapa yang dapat petunjuk berarti dapat pertolongan-Nya siapa yang sesat berarti tidak bijaksana. Jika kami menyembah, memuji,berbakti dan brsyukur kepada Pencipta kami dan juga segala yang ada dialam semesta ini yaitu ALLAH SWT, yang selama ini menolong kami, memberi petunjuk-Nya kepada kami, mengasih-sayangi kami dan memberi berbagai nikmat pada kami selama ini, yang kami yakini bahwasanya kami berasal dari -Nya dan dilahirkan kedunia ini untuk mengabdi dan berbakti kepada-Nya dan kami akan kembali kepada-Nya, adalah suatu KEBODOHAN DAN KESESATAN, Maka Apakah orang2 yang menyembah, memuji dan mengharap pertolongan selain-Nya yang jelas2 terbukti tidak pernah memberikan fasilitas apapun untuk menopang kehidupan mereka selama ini seperti bumi ,air,udara, DLL adalah suatu KEBENARAN ?

    ReplyDelete