ISLAM ADALAH AGAMA YANG BENAR
PENDAHULUAN
Apabila disebut "Islam" kebanyakan orang memahami ia merujuk kepada suatu sistem kepercayaan dan amalan ibadah yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang disebut "agama. " Sebenarnya pengertian ini tidak tepat kerana Islam bukanlah hanya sekadar sistem kepercayaan atau ibadah tertentu. Istilah yang seringkali diterjemahkan sebagai agama atau religion iaitu din sebenarnya tidak sama pengertiannya dengan "agama" atau religion.
PENGERTIAN AGAMA
Istilah agama berasal dari bahasa Sansekerita dan bererti warisan tertulis yang yang diturunkan dari generasi ke generasi. Istilah ini digunakan oleh orang Hindu untuk merujuk kepada kitab-kitab Vedik, iaitu kitab suci Hindu. Namun begitu, orang Islam di rantau Asia Tenggara yang berbahasa Melayu tidak memahami agama dalam erti Hindu ini (al-Atas, Farid, 2005:3).
Religion seperti yang difahami di Barat, iaitu, sebagai suatu kepercayaan dan amalan, dianggap sebagai sebahagian daripada budaya dan tidak seharusnya merangkumi keseluruhan sesuatu budaya. Ini disebabkan oleh kenyataan bahawa agama Kristian (Nasrani) di Eropah telah sejak berkurun-kurun menjadi hanya sebahagian daripada kehidupan budaya dan sosial orang Eropah. Jadi, faham "agama" yang terkandung dalam istilah din tidak dapat disamakan dengan yang terkandung dalam istilah religion (al-Atas, Farid, 2005:3). Begitu juga jika masyarakat Melayu memahami "agama" sebagai hanya kepercayaan dan ibadah-ibadah tertentu ia tidak dapat disamakan dengan din.
Agama merupakan sebuah fenomena peradaban yang lahir dan tumbuh secara alami tanpa unsur propaganda sebagaimana dasarnya sebagai sebatang jalan alternatif. Kebanyakan tamadun awal mempunyai agama tertentu sebagai dasar kepercayaan masyarakat. Malahan, agama masih lagi dikaitkan dengan tamadun-tamadun yang wujud dimuka bumi sehingga kehari ini.
-Perkataan ‘agama’ berasal daripada bahasa Pali atau mungkin juga daripada bahasa Sanskrit. Kata dasarnya ialah ‘gacc’, bermaksud pergi, menuju, atau datang kepada satu tujuan, yang dalam konteks ini bermaksud mendapat satu kebenaran.
-Kamus Dewan mendefinisikan agama sebagai kepercayaan kepada Tuhan dan sifat-sifat serta kekuasaan Tuhan dan penerimaan ajaran dan perintah-Nya.
-Dalam bahasa arab, perkataan agama biasanya diterjemahkan daripada perkataan din yang bererti pasrah, menyerah, tunduk, perhitungan, dan lain-lain.
Perkataan al-din dalam bentuk umum bererti suatu cara hidup, manakala dalam bentuk khusus al-din bermaksud cara hidup yang telah ditetapkan oleh Allah s.w.t.
Allah s.w.t berfirman yang bermaksud :
Sesungguhnya agama ( yang benar dan diredai ) disisi Allah ialah Islam.Ali-Imran : 19.
Allah s.w.t berfirman yang bermaksud :
Dan sesiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka tidak akan diterima daripadanya, dan ia pada hari akhirat kelak termasuk orang-orang yang rugi. Ali-Imran : 85.
PERBEZAAN AGAMA DAN DIN
Agama agak berbeza dengan al-din, sekalipun kebanyakan orang menterjemahkan agama sebagai al-din. Agama lebih bersifat hubungan yang terbatas hanya antara manusia dengan Tuhannya. Sedangkan al-din mencakupi segenap aspek dalam kehidupan manusia, meliputi juga hubungan tiga dimensi antara Tuhan dengan manusia dan alam.
BUKTI ISLAM ADALAH AGAMA YANG BENAR
Lazimnya, kita berislam hanya mengikuti orang tua. Selanjutnya kita tidak pernah berfikir apakah agama itu benar atau salah. Biasanya orang mengatakan bahwa islam kita seperti ini adalah islam keturunan. Sehingga setelah sadar akan kedudukan kita sebagai Hamba Allah yang patut bersyukur atas nikmatNya, maka kita memulakan diri untuk mempelajari islam, selanjutnya kita dapat mengenal islam dan mengamalkannya.
Maka pada tahap ini, kita boleh disebut berislam dengan ilmu. Inilah perkara yang diinginkan Allah, yaitu berislam dengan ilmu, karena ilmu inilah yang akan membawa pemiliknya kepada iman, berserah diri kepada Allah dan tidak mensyirikkanNya dengan mengikuti sunnah NabiNya saw.
Jika kita lahir di timur dari keluarga islam, maka kita islam.
Jika kita lahir di barat dari keluarga christian, maka kita christian.
Jika kita lahir di Himalaya dari keluarga budha, maka kita jadi bhisksu.
Jadi, dalam pembahasan manakah agama yang benar diantara agama-agama yang ada, kita tidak boleh hanya berhujah dengan keyakinan saja, tetapi harus dibuktikan dengan bukti kebenaran fakta dan aqal sesuai dengan fitrah kemanusaian.
.
Jika Islam benar, apa buktinya?
Jika Christian benar, apa buktinya?
Jika hindu benar, apa buktinya?
Jika budha benar, apa buktinya?
Untuk membuktikan sebuah agama benar, maka tak boleh dilihat dari kesalahan ummatnya, kerana ummat tetaplah manusia yg tak sempurna.
Jika di negeri muslim ramai orang miskin yg beragama islam, maka itu tak berarti islam buruk, kerana di Philipin yg miskin sangat agamanya ialah katholik.
Jika di negeri muslim ramai pesalah/penjahat di penjara yg beragama islam, maka tidak berarti islam buruk, kerana di brazil, venezuela, mexico, argentina yg menjadi pesalah/napi di penjara ialah beragama christian atau katholik.
Pembuktian sebuah agama benar juga tidak boleh dilihat dari pendapat orang, kerana lain orang lain fikiran, & ada ramai pendapat orang dimuka bumi ini yg satu sama lain berbeza.
Pembuktian sebuah agama benar wajib dilihat dari konsep keTuhanan, adanya nabi sebagai utusan Tuhan dan kitabnya yang sempurna.
Jika memang Dia adalah Tuhan yang benar, maka wajib memiliki sifat : Esa/ tungggal, berkuasa, kekal dan tidak menyerupai makhluk ciptaanNya.
Begitu juga jika ia Nabi yang benar maka wajib terjaga dari kesalahan, manusia biasa, dan mempunyai mukjizat.
Jika kitabnya benar maka kitab itu harus sempurna dan lengkap, tidak ada kekeliruan , tidak ada perubahan , dan sebagai wahyu dari Tuhan.
Untuk memilih dan menentukan manakah agama yang benar, ada beberapa aspek yg perlu diambil perhatian:
1) Konsep ketuhanan.
Tuhan yang benar adalah Tuhan yang Esa/ Tunggal. Jika Tuhan lebih dari satu, maka akan menolak fitrah aqal kemanusiaan, karena apapun kepemimpinan didunia ini yang diterima oleh manusia harus satu orang, begitu juga dengan kewujudan Tuhan yang harus tunggal.Tuhan juga harus berkuasa, kekal abadi dan tidak menyerupai makhluk serta mempunyai utusan.
2) Adanya Nabi sebagai utusan.
Tuhan yang berkuasa tidak pergi sendiri ke pada makhluknya untuk menjelaskan agamaNya. Tuhan wajib mempunya seorang utusan dari kalangan manusia yang disebut Nabi. Nabi seharusnya terjaga dari kesalahan, manusia biasa yang tidak mepunyai sifat ketuhanan, dan Nabi harus mempunyai mukjizat.
3) Adanya Kitab yang sempurna.
Tuhan wajib mempunyai kitab yang berisi perkataan Tuhan atau firmanNya ( wahyu ). Kitab yang benar adalah lengkap dan sempurna, tidak mempunyai kekurangan, tidak ada perubahan, tetap irisinil atau asli dari ia diturunkan hingga sekarang,dan bukan hasil buatan/ rekaan atau ucapan manusia.
Untuk melihat sedikit perbandingan agama-agama yang ada dan membuktikan bahwa Islam adalah agama yang benar secara singkat, maka dapat diperhatikan uraian dibawah ini :
1. KONSEP KETUHANAN
( Tuhan yang benar itu adalah yang ESA/ TUNGGAL, BERKUASA, KEKAL ABADI, DAN TIDAK MENYERUPAI MAKHLUK DAN MEMPUNYAI UTUSAN )
ISLAM: Di dalam agama Islam masalah ‘aqidah ketuhanan terlihat jelas pada prinsip ajaran Tauhid, yaitu hanya Allah semata Tuhan seluruh alam semesta, sehingga yang ber-hak untuk disembah pun hanya Allah semata.
YAHUDI: Agama Yahudi meyakini keesaan Alloh dalam ketuhanan Nya, namun umat Yahudi meyakini bahwa Allah memiliki putera, yaitu Uzair. Sehingga dalam peribadatannya selain menyembah Allah, mereka juga menyembah Uzair atau Ezra.
KRISTEN( Protestan ): Agama Kristen Protestan adalah sempalan dari agama Katholik. Umat Protestan mengaku mengesakan Tuhan, namun dalam keesaan yang berbilang, yaitu Tuhan itu Esa namun terdiri dari 3 oknum, yaitu Allah ( Tuhan Bapa ), ‘Isa atau Yesus ( tuhan anak ) dan Roh Qudus, yang kemudian disebut dengan Trinitas atau Tritunggal. Sehingga dalam peribadatannya mereka menyembah kepada semua oknum tuhan tersebut.
Kalau didalam Agama Islam jelas tidak rumit dan juga rasional Bahwa Tuhan (Allah SWT) itu Esa dan serba Maha Dalam Qs 112 Alkhlash Tuhan (Allah) itu Maha Esa Dialah tempat bergantung(meminta pertolongan Dia tidak beranak dan tidak pula di peranakan dan tidak ada yang setara dengan Dia.
Dalam Agama Kristen kita kenal Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus yang ketiganya adalah satu di sebut trinitas atau sekarang di sebut Tri tunggal, satu tambah satu di tambah satu sama dengan satu dan menurut saya dari situ saja sudah tidak rasional, tapi tetap harus kita hormati karena Islam yang mengajarkan demikian. Masalah Yesus sebenarnya dikalangan Gerejapun banyak sekali perdebatan mengenai Ketuhanan yesus, dan sebenarnya kalau kita mau jujur dalam Al-kitab sendiri Dari Kejadian sampai Wahyu tidak ada pernyatan dari Yesus sendiri AKU INI ADALAH TUHAN SEMBAHLAH AKU kalau memang dia itu Tuhan mustinya kan harus ada pernyataan pernyataan dari dia sendiri bahwa dia itu Tuhan seperti didalam Al-Quran jelas QS 20 14 “Akulah Sesungguhnya aku ini Allah tidak ada Tuhan selain yang Hak selain Aku dan diriklanlah solat untuk mengingtKu”.
YESUS MENGAKU UTUSAN:
MATIUS10:40 “Barang siapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku”.
MARKUS 9:37 “Dan barang siapa menyambut Aku, bukan aku yang disambut tapi Dia yang mengutus Aku” dan didalam Yohanes 5:37, Yohanes 7:16, Yohanes 14:24 dll Bahkan dalam MATIUS 15:24 Yesus mengatakan bahwa Dia Diutus hanya untuk orang israel dan didalam Alkitabpun tdak ada Kemahan didalam diri Yesus.
KATHOLIK: Agama Katholik adalah sempalan dari agama Ortodox. Umat Katholik mengaku mengesakan Tuhan dengan keesaan yang berbilang yang tercermin dalam ajaran Trinitas atau Tritunggal, yaitu : Tuhan Bapa, tuhan anak dan Roh Qudus. Selain itu mereka juga menyembah Bunda Maria.
HINDU: Agama Hindu menetapkan Tuhan tertingginya adalah Iswara atau Trimurti yang terdiri dari Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Ciwa. Namun dalam peribadatannya umat Hindu terbelah-bagi, sebagian ada aliran yang me-nyembah Brahma, ada yang menyembah Wisnu dan ada pula yang menyembah Ciwa. Agama Hindu Bali ( Gama Bali ) termasuk yang menyembah Ciwa. Selain itu mere-ka juga menyembah dewa-dewi lainnya yang jumlahnya sangat banyak.
BUDHA: Agama Budha pada asalnya hanya merupakan ajaran filsafat kehidupan. Namun sepeninggal Sidharta Gautama agama Budha mulai berbicara mengenai ketuhanan. Tuhan tertinggi menurut Umat Budha adalah Sang Hyang Adhi Budha. Selain itu, umat Budha mengimport pula dewa-dewi yang lainnya baik yang berasal dari agama Hin-du atau dari ajaran Animisme China. Dan dalam perkembangannya, Shidarta Gautama dan orang-orang suci yang dianggap telah mencapai derajat kebudhaan ikut pula disembah.
SIFAT-SIFAT TUHAN
( Tuhan yang benar itu adalah yang ESA/ TUNGGAL, BERKUASA, KEKAL ABADI, DAN TIDAK MENYERUPAI MAKHLUK, MEMPUNYAI UTUSAN )
ISLAM: Dalam ajaran agama Islam, Allah memiliki sifat-sifat yang mulia dan sempurna yang tidak mungkin diserupai oleh siapa pun. Yaitu sifat-sifat yang tersebut dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shohih, tanpa menyerupa kan dengan si-fat-sifat makhluk dan tanpa menta’wilkan-nya ( memalingkan maknanya ).
YAHUDI: Dalam ajaran Yahudi, Allah dianggap memiliki sifat-sifat yang kurang sempurna, seperti kikir, bodoh, faqir dan lain-lainnya.
KRISTEN: Dalam ajaran Kristen, baik Protestan maupun Katholik, Allah adalah sosok yang biasa digambarkan dalam wujud manusia atau diserupakan dengan bentuk manusia.
HINDU: Dalam agama Hindu, dewa-dewa mereka memiliki sifat-sifat yang serba kekurangan, sifat yang ada pada suatu de wa terkadang tidak dimiliki oleh dewa yang lainnya. Se-lain itu, penganut Hindu juga menggambarkan dewa-de-wi mereka dengan berbagai bentuk, ada yang berbentuk manusia dan ada pula yang berbentuk hewan, ada yang tampan atau cantik, tapi ada juga yang jelek dan kejam.
BUDHA: Dalam agama Budha, Tuhan atau dewa tertinggi mereka digambarkan sebagai seorang yang berbentuk manusia se dang duduk bersila dengan bertelanjang dada. Dan sifat-sifat dewa-dewi lainnya sama dengan agama Hindu, yai-tu ada yang tampan atau cantik, namun ada pula yang bu-ruk rupa.
2.KENABIAN
( NABI YANG TERJAGA DARI KESALAHAN, MANUSIA BIASA TIDAK MEMPUNYAI SIFAT KETUHANAN, MEMPUNYAI MUKJIZAT )
ISLAM: Agama Islam meyakini bahwa sosok para nabi adalah pribadi pilihan yang terjaga dari segala macam sifat tercela, bahkan sebelum mereka diangkat menjadi nabi. Namun demikian, para nabi adalah manusia biasa yang tidak me-miliki sifat-sifat ketuhanan.
YAHUDI: Agama Yahudi banyak memberikan sifat-sifat yang tercela kepada para nabi, seperti : pemabuk, pezina, mata ke-ranjang dan lain-lain, baik sebelum maupun setelah men-jadi nabi. Bahkan mereka tak segan-segan membunuh pa ra nabi yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka.
KRISTEN( Protestan ): Agama Kristen Protestan membolehkan seorang nabi memiliki masa lalu yang buruk, sebagaimana Rosul Paulus yang mantan musuh besar Nabi ‘Isa.
KATHOLIK: Agama Katholik selain membolehkan seorang nabi memiliki masa lalu yang buruk, mereka juga mengkultuskan para nabi, bahkan memberikan sebagian sifat Tuhan kepa da para nabi.
HINDU: Agama Hindu tidak mengakui adanya para nabi. Mereka hanya percaya kepada para Reci yang bertapa dan menda pat wangsit berkenaan dengan agama mereka.
BUDHA: Agama Budha juga tidak mengenal adanya para nabi. Mereka hanya mengakui adanya orang-orang suci yang berupaya mencapai tingkat kebudhaan.
3.KITAB SUCI
( Kitab yang benar itu adalah LENGKAP DAN SEMPURNA, TIDAK ADA KEKELIRUAN, TIDAK ADA PERUBAHAN, WAHYU DARI TUHAN, ORISINIL ATAU ASLI DAN BUKAN REKAAN ATAU BUATAN/ UCAPAN MANUSIA)
ISLAM: Dalam agama Islam, kitab suci Al-Qur’an adalah firman Allh, bukan buatan atau rekaan Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam yang mesati diriwayatkan secara mutawatir sebagaimana aslinya. Ada pun perkataan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam adalah hadits, yang hadits pun mesti diriwayatkan secara shohih atau hasan.
YAHUDI: Dalam agama Yahudi, kitab suci mereka telah musnah ketika perkampungan mereka diserbu oleh Bukhtunshir. Penulisan kembali kitab TAURAT dan TALMUD tidak lagi diketahui penulisnya dan waktu penulisannya.
KRISTEN( Protestan ): Dalam agama Kristen Protestan, kitab suci mereka yaitu Injil versi King James, tidak lagi orisinil. Di samping pe-riwayatannya yang tidak mutawatir, bahkan tidak shohih, yang berbahasa aslinya pun tidak lagi diketahui. Bahkan dimungkinkan bagi mereka untuk melakukan revisi pada Injil-Injilnya tersebut.
KATHOLIK: Dalam agama Katholik, kitab suci mereka yaitu Injil ver-si Douay tidak lagi orisinil. Karena periwayatannya yang tidak mutawatir, bahkan tidak shohih, yang berbahasa aslinya pun tidak lagi diketahui. Selain itu, Injil versi Katholik banyak mengalami penambahan yang tidak ada pada Injil versi Protestan.
HINDU: Kitab suci agama Hindu yaitu Veda, tidak hanyalah kidung-kidung gubahan para reci dan pertama yang dibuku kan tanpa diketahui penulis dan waktu ditulisnya. Bahkan tidak semua orang Hindu diizinkan mendengar dan membaca kitab Veda, yaitu Kasta Brahmana, Ksatria dan Waisya. Sedangkan kasta Sudra dan Paria dilarang keras mendengarkan Veda.
BUDHA: Kitab suci agama Budha yaitu Tripitaka hanya khutbah-khutbah Sidharta Gautama yang ditulis ¾ abad sepening-gal Sidharta, itu pun belum lengkap. Ditulis baru secara lengkap sekitar 4 abad setelah meninggalnya Sidharta. Dengan demikian kitab suci Tripitaka bukan wahyu.
No comments:
Post a Comment