Doa Sebelum & Selepas Makan Yang Disunnahkan
1 - Rasulullah صلى الله عله وسلام bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca:
بِسْمِ اللهِ
“Dengan nama Allah.”
Apabila seseorang itu terlupa untuk membacakan doa pada permulaannya ia makan, maka hendaklah ia membaca:
بِسْمِ اللهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
“Dengan (menyebut) nama Allah dari awal dan di akhir (aku makan).”
(Hadis Riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzi. Lihat juga kitab Shahih Sunan at-Tirmidzi, 2/167)
2 - Rasulullah صلى الله عله وسلام bersabda: “Barangsiapa yang diberi rezeki oleh Allah berupa makanan, hendaklah membaca:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ
“Ya Allah! berilah kami berkah dengan makan itu dan berilah makanan yang lebih baik.”
Dan apabila Allah memberikan rezeki berupa minuman susu, hendaklah membaca:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
“Ya Allah, berikanlah kami berkah dengan susu ini, dan tambahkanlah lebih dari itu.”
(Hadis Riwayat at-Tirmidzi. Lihat juga Shahih Sunan at-Tirmidzi, 3/158)
Doa Selepas Makan,
3 - الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang memberi makanan ini kepadaku dan yang memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.” (Diriwayatkan oleh Ashhabus Sunan (penyusun kitab-kitab Sunan), kecuali an-Nasa’i. Lihat juga Shahih Sunan at-Tirmidzi, 3/159)
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، غَيْرَ [مُكْفِيٍّ وَلاَ] مُوَدَّعٍ، وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا
“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah, yang sentiasa dipanjatkan, diperlukan dan tidak boleh ditinggalkan, ya Tuhan kami.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, dan juga at-Tirmidzi dengan lafaz yang sama)
Doa Makan Yang Tidak Shahih (Tidak Tsabit) Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللهِ
“Ya Allah, berkatilah untuk kami dalam sesuatu yang telah Engkau kurniakan kepada kami, dan jagalah kami dari azab neraka. Dengan menyebut nama Allah.”
Penjelasan (oleh Syaikh Amir bin Ali Yasin) tentang hadis ini:
Hadis ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam ad-Du’a, no. 888, Ibnu as-Sunni, no. 457, dan Ibnu Adi, 6/2212 dari beberapa jalur, “dari Hisyam bin Amar, Muhammad bin Isa bin Sami’ menceritakan kepada kami”, “Muhammad bin Abi az-Zu’aiza’ah menceritakan kepada kami, dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari datuknya” dengan hadis tersebut.
Sanad ini adalah sanad yang bersangatan lemahnya (dhoif jiddan). Hisyam dan Ibnu Sami’, keduanya dipertikaikan, tetapi masalah yang sebenarnya terletak pada Ibnu Abi az-Zu’aiza’ah, kerana ia tertuduh dusta lagi matruk, dan hadisnya mungkar lagi sangat dhoif. Dengannya, hadisnya ini dinilai mungkar oleh Ibnu Adi, adz-Dzahabi, dan Ibnu Hajar al-Asqalani.
Sila lihat, komentar Syaikh Amir bin Ali Yasin dalam semakannya ke atas al-Azkar an-Nawawiyah, terbitan Dar Ibnu Khuzaimah, Riyadh, 1422H/2001M, Cet. 1, hadis no. 674.
http://fiqh-sunnah.blogspot.com
No comments:
Post a Comment